Efektivitas Air Perasan Batang Pisang Ambon Sebagai Imunostimulan Terhadap Infeksi Aeromonas Hydrophila Pada Ikan Lele (Clarias Gariepinus)
View/ Open
Date
2017Author
Astria, Qorie
Nuryati, Sri
Nirmala, Kukuh
Alimuddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Infeksi Aeromonas hydrophila dapat menyebabkan wabah penyakit dengan tingkat kematian tinggi pada ikan lele (80−100%) dalam waktu 1−2 minggu. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari dampak penggunaan antibiotik dalam menanggulangi penyakit ikan adalah dengan penggunaan fitofarmaka. Salah satu fitofarmaka yang dapat digunakan dalam upaya pencegahan penyakit ikan adalah batang pisang ambon lumut (Musa cavendishii var dwarf Paxton), hal ini karena tanaman pisang adalah tanaman yang berbuah sekali sepanjang hidupnya, sehingga batang pisang berpotensi menjadi limbah bila tidak termanfaatkan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menguji efektivitas perendaman benih ikan lele dengan menggunakan air perasan batang pisang ambon, sehingga dengan metode ini diharapkan dapat lebih efektif pengaplikasiannya dalam mencegah Motile Aeromonad Septicemia (MAS) yang menyerang benih ikan lele pada kegiatan budidaya. Air perasan batang pisang mengandung senyawa aktif saponin, flavonoid dan tanin yang dapat digunakan sebagai antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, dan antijamur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2016. Pemeliharaan hewan uji, analisis mikroba dan uji hematologi ikan dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan, sedangkan analisis ekspresi gen lisozim tipe-C ikan dilakukan di Laboratorium Reproduksi dan Genetik Organisme Akuatik, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pengujian kandungan saponin, tanin dan flavonoid dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Bogor. Sekuensing produk PCR gen lisozim tipe-C dilakukan di Laboratorium 1st Base Sequencing Malaysia. Parameter yang diamati selama penelitian adalah tingkat kelangsungan hidup, pertumbuhan bobot mutlak, rasio konversi pakan, total eritrosit, hemoglobin, total leukosit, aktivitas fagositik, aktivitas lisozim, analisis ekspresi gen lisozim tipe-C, dan parameter kualitas air. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yaitu kontrol negatif (K-) tanpa perendaman air perasan batang pisang dan tanpa diuji tantang dengan bakteri A. hydrophila; kontrol positif (K+) tanpa perendaman air perasan batang pisang ambon dan dengan diuji tantang menggunakan bakteri A. hydrophila; Perlakuan A, B dan C dilakukan perendaman dengan air perasan batang pisang ambon masing-masing dengan konsentrasi 5 mL L-1, 13 mL L-1 dan 21 mL L-1 serta diuji tantang menggunakan bakteri A. hydrophila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman ikan dengan air perasan batang pisang ambon pada konsentrasi 13 mL L-1 memiliki kelangsungan hidup yakni sebesar 53.33±6.67%, lebih tinggi bila dibandingkan dengan kontrol positif (33.33±6.67%). Berdasarkan pengamatan parameter hematologi hari ke-3 pascauji tantang (H12) dengan bakteri A. hydrophila, total eritrosit, hemoglobin, total leukosit, aktivitas fagositik, dan aktivitas lisozim tertinggi terdapat pada perlakuan 13 mL L-1. Hal ini menunjukkan bahwa perendaman benih ikan lele pada air perasan batang pisang ambon dapat meningkatkan sistem imun terhadap infeksi
bakteri A. hydrophila, akan tetapi tingkat ekspresi gen lisozim tipe-C perlakuan 13 mL L-1 yang diukur akhir pemeliharaan (H23) lebih rendah bila dibandingkan dengan perlakuan kontrol negatif. Persentase kemiripan gen lisozim tipe-C ikan lele sebesar 44.44% bila dibandingkan dengan gen lisozim tipe-C ikan nila (Orechromis niloticus).
Collections
- MT - Fisheries [3011]