Hubungan Aktivitas Mikrob dan Enzim Urease terhadap Tingkat Kesuburan Tanah pada Pertanaman Padi, Jagung, dan Kedelai di Kabupaten Pandeglang
View/ Open
Date
2016Author
Pranggapati, Amanda Pradhita
Hazra, Fahrizal
Santosa, Dwi Andreas
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanah memiliki berbagai mikrob seperti bakteri dan fungi yang sangat
mempengaruhi kesuburan tanah, sehingga mikrob merupakan salah satu aspek
penting yang berperan dalam keseimbangan ekosistem. Ketersediaan jumlah
mikrob dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu iklim, tanaman, jenis tanah
dan praktik pengelolaan tanah, seperti penggunaan pupuk dan pengelolaan limbah
tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas
mikrob dan enzim urease tanah terhadap sifat kimia tanah pada berbagai tanama n
diatasnya.
Sampel tanah yang digunakan meliputi empat penggunaan lahan yang
berbeda (padi IP 2, padi IP 3, jagung, kedelai) pada tiga lokasi yang berbeda.
Sampel yang digunakan diambil secara komposit pada kedalaman 0-20 cm.
Parameter yang dianalisis meliputi: kadar air, respirasi tanah, total mikrob,
Azotobacter, mikrob pelarut fosfat, enzim urease tanah, C-organik, N-total, Ptersedia,
K-potensial, KTK, Rasio C/N, dan pH tanah.
Nilai rata-rata respirasi teringgi ialah pada tanah pertanaman kedelai
sebesar 13,26 mg C-CO2/g tanah/jam dan terendah pada tanah pertanaman padi IP
3 4,00 mg C-CO2/g tanah/jam. Jumlah populasi total mikrob, Azotobacter, Mikrob
Pelarut Fosfat tertinggi ialah tanaman kedelai dan terendah ada pada tanaman
padi. Aktivitas enzim urease menunjukan pada pertanaman kedelai sebesar 217,60
unit/g tanah, lalu jagung sebesar 157,95 unit/g tanah, padi IP 2 sebesar 138,38
unit/g tanah, dan terendah ialah padi IP 3 sebesar 111,18 unit/g tanah. Secara
umum pH tanah mendekati netral, kadar C-organik dan KTK tertinggi ada pada
tanah pertanaman kedelai dan terendah ada pada tanah pertanaman jagung, kadar
nilai N-total tertinggi ialah tanah pertanaman kedelai (0,64 %) dan terendah ialah
tanah pertanaman padi IP 3 (0,09 %), kadar P-tersedia tertinggi ialah tanah
pertanaman kedelai (18,66 ppm P) dan terendah ialah tanah pertanaman jagung
(7,14 ppm P). Kadar K-potensial terendah ada pada tanah pertanaman padi IP 2
(18,291 mg/ 100g) dan tertinggi ialah pada tanah pertanaman kedelai (48,04 mg/
100g). Adanya korelasi positif antara parameter sifat biologi tanah dan parameter
kimia tanah.