Karakterisasi Dan Biokompatibilitas Kolagen Gelembung Renang Ikan Cunang (Muraenesox Talabon) Sebagai Biomaterial Scaffold Kultur Sel
View/ Open
Date
2017Author
Kartika, I Wayan Darya
Trilaksani, Wini
Adnyane, I Ketut Mudite
Metadata
Show full item recordAbstract
Produksi perikanan Indonesia terus meningkat setiap tahunnya dan
menghasilkan limbah perikanan pasca pengolahan, salah satunya gelembung
renang. Gelembung renang mempunyai sifat fungsional yang unik karena potensi
kandungan kolagen yang cukup tinggi sehingga dapat menjadi alternatif untuk
memenuhi kebutuhan pangan fungsional dan kosmetik sekaligus mengatasi
kontroversi keamanan produk kolagen di kalangan keyakinan dan etnis tertentu,
serta memiliki permintaan yang tinggi untuk bidang medis, terutama dalam bidang
kultur sel. Proses isolasi dengan berbagai modifikasi dilakukan untuk memperoleh
kolagen dengan rendemen dan kualitas yang tinggi, sekaligus memenuhi
karakteristik biomaterial scaffold kultur sel. Tujuan penelitian ini adalah
mendapatkan kolagen dengan karakteristik yang sesuai untuk kultur sel melalui
identifikasi bioavailabilitas bahan baku, proses eliminasi protein nonkolagen dan
modifikasi proses ekstraksi kolagen berbasis limbah gelembung renang ikan cunang
(Muraenesox talabon).
Limbah gelembung renang ikan cunang (Muraenesox talabon) memiliki
proporsi 0.26% dari seluruh bobot ikan (kurang dari 2% dari seluruh limbah nondaging)
dengan kandungan protein 93.87% (basis kering). Bioavailabilitas kolagen
terletak pada jaringan membran internal (tunica interna) dengan dominasi
komposisi asam amino glisina, prolina, dan alanina sebagai penciri eksistensi
kolagen. Perlakuan pretreatment dengan larutan NaOH 0.10 M selama 12 jam
merupakan proses yang efektif dalam menghilangkan protein nonkolagen
gelembung renang ikan cunang karena dapat melarutkan protein nonkolagen tanpa
kehilangan protein kolagen secara signifikan.
Proses ekstraksi asam maupun ekstraksi hidrotermal menghasilkan kolagen,
yang teridentifikasi sebagai kolagen tipe I dengan rendemen masing-masing
mencapai 2.73-6.40% untuk ekstraksi asam dan 26.20-43.33% untuk ekstraksi
hidrotermal. Kandungan hidroksiprolin untuk seluruh perlakuan mencapai 71.99-
85.49 mg/100 mg yang mengindikasikan kemurnian ekstrak kolagen diatas 70%.
Sediaan kolagen gelembung renang dari seluruh proses ekstraksi menunjukkan
eksistensi gugus amida A, amida B, amida I, II dan III dengan rasio serapan kolagen
dan struktur heliks. Komposisi asam amino, asam imino, stabilitas termal, derajat
kelarutan dan derajat pengembangan terbaik dihasilkan oleh kolagen hasil ekstraksi
asam 4 °C (A1) dan ekstraksi hidrotermal pada suhu ruang (H2).
Biokompatibilitas kolagen gelembung renang terpilih (A1 dan H2) pada
proses kultur sel sebagai substrat pelekatan sel menunjukkan tingkat inhibisi
dibawah 40%. Efek sitoproliferatif tertinggi ditunjukkan oleh viabilitas sel tertinggi
pada aplikasi kolagen A1 1200 ppm yaitu lebih dari 110%.
Collections
- MT - Fisheries [2934]