dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pola kemunduran benih kedelai (Glycine max (L.) Merr) selama peyimpanan terkontrol dan terbuka. Pengujian benih dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih dan Laboratorium Pascapanen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penyimpanan dan pengujian benih dilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan September 2015. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan sistem Tersarang dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah periode simpan dengan 5 taraf yaitu 0 bulan, 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Faktor kedua yaitu varietas benih yang terdiri dari 8 taraf yaitu varietas Gema, Dering-1, Wilis, Gepak Kuning, Kaba, Anjasmoro, Argomulyo dan Grobogan, dimana yang menjadi faktor utama adalah periode simpan dan varietas tersarang didalam periode simpan. Peubah yang diamati adalah respirasi benih (mg CO2 kg-1 jam-1), kadar air (%), daya berkecambah (%) serta daya hantar listrik (μS cm-1 g-1). Kemunduran 8 varietas benih kedelai pada penyimpanan terkontrol dan terbuka selama 4 bulan diindikasikan dengan adanya pola peningkatan laju respirasi benih kecuali varietas Wilis, pola penurunan daya berkecambah dan pola peningkatan daya hantar listrik benih. Perilaku kemunduran benih kedelai dapat digambarkan dengan persamaan eksponensial. Pola perilaku respirasi benih kedelai memiliki hubungan yang erat dengan pola perilaku daya berkecambah selama penyimpanan 4 bulan. | id |