Model Penentuan Kriteria Kesesuaian Lahan Ubi Jalar Cilembu Varietas Rancing Berbasis Karakteristik Spesifik Lokasi
View/ Open
Date
2017Author
Solihin, Muhammad Amir
Sitorus, Santun R. P.
Sutandi, Atang
Widiatmaka
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu ubi jalar yang terkenal di dalam dan luar negeri yaitu ubi jalar
Cilembu. Saat ini, ubi jalar Cilembu yang banyak dibudidayakan petani dan
diminati pasar, yaitu varietas Rancing. Kekhasan ubi jalar Cilembu ada pada rasa
manis yang berasal dari cairan seperti gula. Permintaan pasar ubi jalar Cilembu
yang tinggi belum dipenuhi oleh pasokan produksi yang ada sehingga diperlukan
perluasan areal tanam yang dapat menghasilkan produksi dan kualitas kemanisan
ubi jalar seperti di lokasi asalnya. Perluasan areal budidaya memerlukan penilaian
lahan yang saat ini belum ada kriteria kesesuaian lahannya. Namun untuk
menentukan kriteria kesesuaian lahan ubi jalar Cilembu berbeda dengan untuk ubi
jalar umum karena harus mempertimbangkan produksi dan tingkat kemanisannya.
Untuk itu perlu gambaran bagaimana menentukan kriteria kesesuaian lahan untuk
komoditas spesifik seperti ubi jalar Cilembu.
Penelitian ini bertujuan membangun model penentuan kriteria kesesuaian
lahan ubi jalar Cilembu varietas Rancing. Model yang dimaksud merupakan
gambaran proses penentuan kriteria kesesuaian lahan ubi jalar Cilembu melalui
tahapan-tahapan berikut: menentukan keragaan produksi dan tingkat kemanisan
ubi jalar Cilembu di lokasi tipikal dan non tipikal; mengidentifikasi karakteristik
lahan yang berhubungan dengan produksi ubi jalar Cilembu di lokasi studi
berdasarkan persepsi petani dan data survei lapangan; mengetahui pengaruh asal
lokasi budidaya dan lama penyimpanan umbi terhadap tingkat kemanisan ubi jalar
Cilembu; menentukan karakteristik lahan pembeda kelas produksi dan kemanisan
ubi jalar Cilembu; serta membangun kriteria kesesuaian lahan ubi jalar Cilembu
berbasis karakteristik spesifik lokasi.
Penelitian ini menggunakan metode survei, perancangan percobaan dan
percobaan plot di lokasi studi. Analisis yang dilakukan meliputi: analisis untuk
menentukan kelas produksi dan tingkat kemanisan ubi jalar Cilembu, analisis
hirarki proses yang disederhanakan, pembobotan sifat lahan berbasis persepsi
petani dan analisis data lahan di lokasi tipikal dan non tipikal, analisis
perbandingan rerata produksi dan tingkat kemanisan ubi jalar Cilembu di lokasi
tipikal dan non tipikal, percobaan penyimpanan umbi dari beberapa lokasi plot
penanaman terhadap kadar gula total dengan rancangan petak terbagi, analisis
diskriminan berganda untuk menentukan karakteristik lahan pembeda kelas
produksi, total kadar gula dan bobot gula total ubi jalar Cilembu, serta analisis
garis batas untuk menentukan rentang kriteria kesesuaian lahan.
Hasil penelitian di 15 lokasi sentra produksi ubi jalar Cilembu, baik di
lokasi asal maupun di luar lokasi tersebut menunjukkan produksi ubi jalar Cilembu
yang ditanam di lokasi tipikal berbeda nyata dan lebih tinggi dibandingkan produksi
yang diperoleh dari lokasi non tipikal. Di lokasi tipikal dan non tipikal, produksi ubi
jalar yang ditanam di lahan sawah tidak berbeda nyata dengan yang ditanam di lahan
tegalan, tetapi di lahan sawah lebih tinggi dibanding di lahan tegalan. Tingkat
kemanisan ubi jalar Cilembu di lokasi tipikal tidak berbeda nyata dengan lokasi
non tipikal, tetapi lokasi non tipikal cenderung lebih tinggi dibandingkan di lokasi
tipikal. Tingkat kemanisan ubi jalar Cilembu di lahan tegalan cenderung lebih
tinggi dari pada yang ditanam di lahan sawah.
Biofisik lahan yang berhubungan dengan produksi ubi jalar Cilembu
berdasarkan persepsi petani yaitu: faktor tanah (tekstur dan hara tanah) dan iklim
(temperatur dan curah hujan), sedangkan berdasarkan data lapangan, yaitu:
karakteristik kimia tanah (pH H2O, K total, kejenuhan basa, dan kation-kation basa),
karakteristik fisik tanah (fraksi debu dan kedalaman tanah efektif), elevasi, dan
karakteristik iklim (temperatur dan curah hujan).
Percobaan pengaruh lokasi budidaya di lima lokasi penanaman dan lama waktu
simpan setelah panen terhadap kadar gula menunjukkan aspek lokasi budidaya tidak
berpengaruh nyata terhadap kadar gula total, tetapi di lokasi tipikal cenderung lebih
tinggi dari pada di lokasi non tipikal. Lama waktu simpan berpengaruh nyata terhadap
kadar gula total dan peningkatannya secara signifikan terjadi hingga minggu kedua
setelah panen. Tidak terdapat interaksi antara lokasi budidaya dan lama waktu simpan
umbi, tetapi kadar gula total maksimum lebih tinggi dan waktu pencapaiannya lebih
lama di lokasi tipikal dibandingkan dengan di lokasi non tipikal. Perbedaan hasil
penelitian kadar kemanisan dengan penelitian keragaan kemanisan ubi jalar Cilembu
karena adanya perbedaan jumlah sampel yang mewakili lokasi tipikal dan non tipikal.
Terdapat karakteristik lahan yang berperan dalam membedakan kelas
produksi dan tingkat kemanisan ubi jalar Cilembu. Karakteristik lahan tersebut
digunakan sebagai diagnostic criterion dalam kriteria kesesuaian lahan ubi jalar
Cilembu. Karakteristik lahan pembeda kelas dan rentang kriteria kesesuaian lahan
ubi jalar Cilembu yang dihasilkan dapat digunakan sebagai kriteria kesesuaian
lahan ubi jalar Cilembu varietas Rancing terutama yang bersifat spesifik lokasi di
lokasi studi.
Karakteristik lahan pembeda kelas produksi ubi jalar Cilembu berdasarkan
kelas bobot gula total ubi jalar Cilembu, adalah: pH H2O, C Organik, KTK,
temperatur maksimum, curah hujan bulan ke-3 dan ke-5 pada periode tanam sebagai
strong discriminator, dan curah hujan bulan ke-4, selisih temperatur maksimum dan
minimum (ΔT), dan temperatur rerata sebagai weak discriminator. Diagnostic
criterion dan rentang kriteria kesesuaian lahan ubi jalar Cilembu berbeda dengan
kriteria kesesuaian lahan ubi jalar yang umum digunakan di Indonesia.
Model penentuan kriteria kesesuaian lahan ubi jalar Cilembu varietas Rancing
berbasis karakteristik spesifik lokasi berupa tahapan proses berikut: 1)
menginventarisasi lokasi budidaya ubi jalar Cilembu yang menunjukkan perbedaan
tingkat produksi dan kemanisan ubi jalar Cilembu, 2) mengidentifikasi karakteristik
lahan yang berhubungan dengan produksi ubi jalar Cilembu berdasarkan persepsi
petani dan data survei, 3) menganalisis pengaruh asal lokasi budidaya dan lama
penyimpanan umbi terhadap tingkat kemanisan ubi jalar Cilembu, 4) menentukan
karakteristik lahan pembeda tingkat produksi dan kemanisan ubi jalar Cilembu di
lokasi studi, dan 5) membangun kriteria evaluasi kesesuaian lahan ubi jalar Cilembu.
Model ini dapat menghasilkan kriteria kesesuaian lahan ubi jalar Cilembu varietas
Rancing yang menggambarkan 90% produksi aktual di lapangan. Model penentuan
kriteria kesesuaian lahan ini dapat digunakan pada area yang lebih luas untuk
memperbaiki kriteria kesesuaian lahan dengan variasi lingkungan yang lebih
beragam, tetapi kriteria kesesuaian lahannya sendiri hanya berlaku di lokasi studi
dimana sumber data yang digunakan untuk menyusun kriteria diperoleh.
Collections
- DT - Agriculture [752]