dc.description.abstract | Sengon merupakan tanaman berkayu yang cepat tumbuh dan banyak
dibudidayakan karena kayunya mempunyai berbagai macam manfaat. Namun
kebutuhan bibit sengon belum dapat terpenuhi disebabkan proses perbanyakan
bibit secara konvensional memerlukan waktu yang lama dan kualitas bibit yang
dihasilkan tidak seragam. Oleh karena itu, diperlukan teknik perbanyakan yang
efektif untuk meningkatkan penyediaan bibit yang berkualitas. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan adalah menggunakan teknik kultur jaringan tanaman melalui
embriogenesis somatik. Penelitian yang telah dilakukan tentang embriogenesis
somatik sengon belum mampu menghasilkan bibit sengon. Penelitian ini bertujuan
menguji dan membandingkan perlakuan cahaya untuk optimalisasi embriogenesis
somatik sengon. Perlakuan cahaya untuk induksi dan proses embriogenesis yang
dicoba pada penelitian ini terdiri atas empat macam, yaitu 28 hari terang (28T), 7
hari gelap 21 hari terang (7G21T), 7 hari gelap 7 hari terang 7 hari gelap 7 hari
terang (7G7T7G7T), dan 14 hari gelap 14 hari terang (14G14T). Perlakuan cahaya
dengan iluminan 2800 lux diberikan setelah kalus kompak disubkultur pada media
MS diperkaya dengan thidiazuron 1 mg/L dan prolin 1,8 g/L. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan cahaya telah meningkatkan pembentukan kalus
embriogenik dan mempercepat proses pembentukan embrio somatik pada
perlakuan 28T. Namun embrio somatik yang dihasilkan tidak normal karena
hanya berkembang sampai pada fase kotiledon. | id |