dc.description.abstract | Dilihat dari kontribusinya terhadap pendapatan nasional serta
kemampuannya yang besar sebagai penyerap tenaga kerja, usaha mikro memiliki
peran yang penting bagi perekonomian Indonesia. Potensi dan kontribusi tersebut
belum terlepas dari berbagai kendala internal dan eksternal, salah satunya adalah
keterbatasan akses sumber-sumber permodalan. Sifat unbankable pada usaha
mikro ini menjadi peluang bagi lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) untuk
membantu masalah permodalan usaha mikro. Dalam perkembangannya, LKMS
menawarkan 2 model pembiayaan: berkelompok dan individu. Penelitian ini
menganalisis pengaruh pembiayaan mikro syariah dengan group lending model
(GLM) terhadap kinerja usaha mikro dengan metode Ordinary Least Square
(OLS) dengan 30 responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel dummy
pembiayaan berkelompok berpengaruh positif terhadap omzet dan keuntungan
usaha. Hasil uji t data saling bebas pun mendukung kesimpulan ini dimana
perolehan omzet dan keuntungan responden GLM lebih besar dibandingkan
responden individual lending model (ILM). Selain itu, terdapat faktor-faktor lain
yang memengaruhi omzet dan keuntungan usaha, antara lain jumlah tanggungan
keluarga, lama usaha, serta jumlah tenaga kerja. | id |