Kerugian Ekonomi Banjir Rob dan Alternatif Pengelolaan Budidaya Tambak Polikultur Berkelanjutan (Studi Kasus: Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi).
Abstract
Desa Pantai Mekar setiap tahun mengalami banjir rob, dimana banjir
terbesar dialami setiap tiga tahun sekali. Pembukaan hutan mangrove menjadi
lahan tambak menambah kerugian dari banjir rob. Tujuan penelitian ini adalah
untuk (1) Mengestimasi nilai kerugian ekonomi masyarakat akibat banjir rob (2)
Menganalisis nilai manfaat dan dampak pengganda ekonomi yang ditimbulkan
dari kegiatan budidaya tambak polikultur di Desa Pantai Mekar (3) Menganalisis
alternatif pengelolaan kegiatan budidaya tambak polikultur yang berkelanjutan.
Metode yang digunakan adalah valuasi ekonomi, analisis pendapatan, multiplier
effect, dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution
(TOPSIS). Hasil dari penelitian ini adalah (1) Total estimasi nilai kerugian
ekonomi akibat banjir rob tahun terakhir (2013) yang dialami masyarakat Desa
Pantai Mekar sebesar Rp 10.562.923.169 (2) Manfaat bersih dari kegiatan
budidaya tambak polikultur selama satu tahun sebesar Rp 7.506.940.000 dan nilai
Keynesian Income Multiplier sebesar 0,19, Ratio Income Multiplier Tipe I sebesar
1,26 dan Ratio Income Multiplier Tipe II sebesar 1,33. Hal ini menunjukkan
bahwa usaha budidaya tambak polikultur telah memberikan dampak ekonomi
kepada masyarakat lokal (3) Hasil keputusan alternatif pengelolaan budidaya
tambak polikultur yang berkelanjutan di Desa Pantai Mekar adalah tambak
silvofishery dengan perbandingan mangrove (40%) dan tambak (60%).