Show simple item record

dc.contributor.advisorAnwar, Syaiful
dc.contributor.authorNaibaho, Pesta Samsida
dc.date.accessioned2017-03-03T03:29:41Z
dc.date.available2017-03-03T03:29:41Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83558
dc.description.abstractPemanfaatan Ultisol sebagai lahan pertanian pangan maupun perkebunan dihadapkan pada berbagai faktor pembatas, diantaranya kadar bahan organik dan hara termasuk fosfor (P) serta pH rendah dan kejenuhan Al tinggi. Dalam tanah P dijumpai dalam bentuk organik dan inorganik. Pinorganik tanah terdiri dari beberapa fraksi dengan tingkat ketersediaan yang berbeda bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan mempelajari dinamika tiga fraksi Pinorganik tanah (Fe-Plarut pereduksi, Fe- dan Al-Pterselubung, serta Ca-P) pada Ultisol Jasinga yang diberi perlakuan kapur, kompos, arang, dan fosfat alam (FA). Percobaan pot berisi tanah Ultisol Jasinga setara 250 g BKM dilakukan menurut rancangan acak lengkap dua perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan pertama adalah delapan jenis ameliorasi yang terdiri atas kontrol, pengapuran setara ¼ Aldd, pengapuran setara ½ Aldd, pengapuran setara 1 Aldd, kompos 5%, kompos 10%, arang sekam padi 4%, dan arang kayu sengon 4%. Perlakuan kedua adalah pemupukan FA yang terdiri dua taraf yaitu tanpa dan dengan FA 400 ppm P. Secara keseluruhan terdapat 48 satuan percobaan pot yang diinkubasikan empat minggu setelah perlakuan dalam kondisi kadar air kapasitas lapang. Ultisol Jasinga yang digunakan memiliki kadar Al-dd 17,52 cmol(+).kg-1 dan P tersedia (Bray 1) 1,77 mg.kg-1. Kompos dibuat dari kulit kakao dan pukan sapi (2:1). Arang dibuat dengan teknik pirolisis. Fraksionasi P dilakukan dengan metode Chang dan Jackson. Pengaruh perlakuan dievaluasi berdasarkan analisis ragam dan uji DMRT pada taraf uji 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi Fe-Plarut pereduksi paling dominan, diikuti fraksi Fe- dan Al-Pterselubung dan Ca-P. Interaksi perlakuan ameliorasi dan pemupukan FA berpengaruh sangat nyata terhadap dinamika ketiga fraksi. Konsentrasi ketiga fraksi P tanah tersebut meningkat dengan pemberian FA pada semua perlakuan ameliorasi. Secara umum fraksi Fe-Plarut pereduksi meningkat dengan pengapuran, pemberian kompos dan pemberian arang. Fraksi Fe-Plarut pereduksi tertinggi dihasilkan oleh kombinasi perlakuan pengapuran setara 1 Al-dd dengan penambahan FA. Fraksi Fe- dan Al-Pterselubung relatif menurun dengan pengapuran, dan sebaliknya meningkat dengan pemberian kompos dan arang. Konsentrasi fraksi Fe- dan Al-Pterselubung terendah dihasilkan oleh kombinasi pengapuran setara ¼ atau ½ Al-dd tanpa penambahan FA. Fraksi Ca-P relatif tidak dipengaruhi pengapuran kecuali pada perlakuan pengapuran setara 1 Aldd yang nyata meningkatkan fraksi ini. Fraksi Ca-P relatif tidak dipengaruhi oleh kompos, namun meningkat dengan pemberian arang. Walaupun penambahan kompos meningkatkan ketiga fraksi, pemberian kompos 10% menghasilkan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan pemberian kompos 5%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil sciencesid
dc.subject.ddcSoil dynamicsid
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleDinamika Fraksi Pinorganik pada Ultisol Jasinga yang Diberi Perlakuan Kapur, Kompos, Arang, dan Fosfat Alam: Fraksi Fe-P larut pereduksi, Fe- dan Al-P terselubung, Ca-Pid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAmeliorasiid
dc.subject.keywordpengapuranid
dc.subject.keywordAl-dapat ditukarid
dc.subject.keywordfraksionasi Pid
dc.subject.keywordpemupukan Pid
dc.subject.keywordpukanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record