Show simple item record

dc.contributor.advisorSopandie, Didy
dc.contributor.advisorTrikoesoemaningtyas
dc.contributor.advisorArdie, Sintho Wahyuning
dc.contributor.authorLestari, Tri
dc.date.accessioned2017-03-02T05:06:32Z
dc.date.available2017-03-02T05:06:32Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83534
dc.description.abstractSorgum merupakan tanaman yang toleran terhadap kekeringan, namun jumlah varietas yang toleran terhadap tanah masam dan defisiensi P masih sangat terbatas. Untuk mencapai tujuan pengembangan sorgum di lahan kering bertanah masam diperlukan upaya mengembangkan varietas-varietas sorgum yang beradaptasi pada kondisi agroekologi lahan kering bertanah masam. Strategi untuk meningkatkan produktivitas tanaman di lahan marjinal adalah melalui program pemuliaan tanaman yang didukung oleh pemahaman tentang aspek fisiologi adaptasi tanaman. Aspek fisiologi meliputi pengelolaan hara P dalam meningkatkan toleransi tanaman sorgum terhadap cekaman aluminium dapat menjadi solusi untuk masalah ini. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang mekanisme fisiologi toleransi sorgum terhadap defisiensi P ditanah masam. Evaluasi awal dilakukan melalui verifikasi toleransi terhadap genotipe-genotipe sorgum di tanah masam. Tujuan khususnya adalah (1) menjelaskan keragaan beberapa genotipe sorgum terhadap defisiensi P di tanah masam; (2) mendapatkan genotipe sorgum toleran dan peka terhadap P tersedia rendah di tanah masam; (3) menjelaskan tentang efisiensi penyerapan dan penggunaan P pada kondisi P rendah di tanah masam; dan (4) menjelaskan peran P dalam meningkatkan toleransi tanaman sorgum cekaman aluminium di media kultur hara. Percobaan verifikasi toleransi terhadap genotipe-genotipe sorgum di tanah masam dilaksanakan di kebun petani Desa Bagoang Jasinga, Kabupaten Bogor mulai bulan Maret 2012 sampai Juli 2012. Percobaan untuk mengamati keragaan genotipe sorgum terhadap defisiensi P di tanah masam menggunakan tanah masam dari Jasinga dilaksanakan di Rumah Kaca University Farm IPB Cikabayan Bogor bulan Juli 2012 sampai Desember 2013. Percobaan untuk pengamatan peran P dalam meningkatkan toleransi tanaman sorgum cekaman aluminium di media kultur hara dilaksanakan di tiga lokasi, media kultur hara di Rumah Kaca University Farm IPB Cikabayan Bogor, laboratorium kultur jaringan 3 Departemen AGH Faperta IPB dan laboratorium Balai Besar Pasca Panen Cimanggu Bogor bulan Januari 2014 sampai Nopember 2014. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini berdasarkan grafik biplot genotipe x karakter untuk menunjukkan genotipe toleran adalah genotipe Numbu, Watar Hammu Putih (WHP) dan PI-10-90-A, sedangkan genotipe peka adalah PI-150-21-A, PI-5-193-C, PI-150-20-A dan UPCA-S1 di tanah masam dan P tersedia rendah. Hasil penelitian berdasarkan nilai indeks sensitivitas (SSI) jumlah karakter toleran panjang akar menunjukkan bahwa genotipe Numbu merupakan genotipe toleran dan genotipe WHP merupakan genotipe moderat sedangkan genotipe PI-10-90-A, PI-150-20-A, PI-150-21-A, UPCA-S1 dan PI-5-193-C merupakan genotipe peka terhadap cekaman Al di media kultur hara. Genotipe Numbu (toleran) memiliki toleransi yang tinggi terhadap P tersedia rendah dibandingkan dengan genotipe UPCA-S1 (peka). Genotipe Numbu (toleran) menunjukkan efisiensi penggunaan P dalam kondisi cekaman aluminium di tanah masam lebih tinggi dari genotipe UPCA-S1 (peka). Hasil kajian fisiologi menunjukkan bahwa penentu keefisienan P suatu genotipe sorgum dalam keadaan tercekam aluminium dan defisiensi P adalah efisiensi penggunaan P bukan efisiensi serapan P. Pemberian P dapat meningkatkan toleransi sorgum terhadap cekaman aluminium, yang ditunjukkan oleh pengurangan pada penghambatan panjang akar oleh aluminium, dimana peran P lebih efektif pada genotipe toleran Numbu. Pemberian P menurunkan akumulasi aluminium pada jaringan akar. Hal ini ditunjukkan oleh intensitas pewarnaan hematoksilin yang lebih ringan, terutama pada Numbu. Cekaman aluminium meningkatkan sekresi asam oksalat pada kedua genotipe sorgum. Diduga P dapat menurunkan sekresi asam oksalat pada akar kedua genotipe tersebut. Fakta ini menunjukkan bahwa peran P dalam peningkatan toleransi sorgum terhadap aluminium mungkin berkaitan dengan penghambatan absorpsi aluminium ke dalam jaringan akar, walaupun mekanismenya belum diketahui. Untuk itu diperlukan penelitian untuk memahami mekanisme efisiensi penyerapan dan penggunaan P yang didukung oleh pemahaman tentang aspek fisiologi dari sifat adaptasi terhadap tanah masam pada tanaman sorgum. Pemahaman tentang mekanisme adaptasi dan aspek fisiologi dapat membantu meningkatkan efektivitas seleksi genotipe-genotipe sorgum toleran tanah masam. Penelitian ini bermanfaat untuk program pemuliaan sebagai karakter seleksi dalam pengembangan tanaman sorgum di tanah masam.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgronomy and horticultureid
dc.subject.ddcSorghumid
dc.titleFisiologi Toleransi Sorgum (Sorghum Bicolor (L.) Moench) Terhadap Defisiensi P Di Tanah Masamid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordsorgumid
dc.subject.keywordgenotipe toleran dan pekaid
dc.subject.keywordcekaman Alid
dc.subject.keywordperan Pid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record