dc.description.abstract | Sumber keragaman genetik anggrek di Indonesia cukup tinggi dan dapat digunakan oleh pemulia untuk membuat persilangan baru. Karakterisasi morfologi merupakan salah satu cara untuk menganalisis anggrek yang berkarakter unggul. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cipanas pada bulan Februari sampai April 2016 yang bertujuan menganalisis keragaman morfologi dari tanaman hasil persilangan anggrek Phalaenopsis ‘Salu Spot’ x Phalaenopsis bellina (Rchb.f.) Christenson, menganalisis keterkaitan antar parameter kuantitatif yang diamati dan menentukan tanaman yang potensial untuk dikembangkan menjadi varietas baru. Hasil analisis gerombol pada fase vegetatif seluruh tanaman, menunjukkan pembagian delapan kelompok tanaman dengan nilai koefisien korelasi kofenetik (r) sebesar 0,774 yang tergambar dalam bentuk dendrogram. Keragaman terbesar pada fase ini terletak pada jumlah daun dengan koefisien keragaman 44,40%. Pada fase generatif, bunga hasil persilangan terbagi menjadi dua kelompok dengan nilai ‘r’ sebesar 0,918. Berdasarkan analisis ragam pada tanaman berbunga, keragaman terbesar ditunjukkan oleh perbedaan jumlah kuntum bunga dengan tingkat keragaman 65,82%. Karakter yang memiliki hubungan kuat terletak pada panjang bunga dengan lebar bibir dan tebal daun. Selain itu, karakter lebar bunga juga menunjukkan hubungan yang kuat dengan lebar petal dan tebal daun. | id |