Komunikasi Pemangku Kepentingan Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Di Kota Banjar Provinsi Jawa Barat
View/ Open
Date
2016Author
Sulaiman, Adhi Iman
Lubis, Djuara P
Susanto, Djoko
Purnaningsih., Ninuk
Metadata
Show full item recordAbstract
Tuntutan dan tantangan di era demokratisasi dan otonomi daerah telah
terjadi perubahan paradigma pembangunan dari sentralistik menjadi partisipatif.
Pembangunan memberikan kesempatan lebih luas dan terbuka bagi aspirasi
masyarakat di tingkat lokal melalui forum komunikasi antar pemangku
kepentingan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
Pemangku kepentingan adalah pelaku utama yang menentukan proses,
pelaksanaan hasil dan evaluasi pembangunan dalam Musrenbang. Tujuan
penelitian ini: (1) Mendeskripsikan kegiatan Musrenbang desa/kelurahan. (2)
Mendeskripsikan dan menganalisis karakteristik pemangku kepentingan, aspirasi,
dan akses media informasi dalam Musrenbang desa/kelurahan. (3) Menganalisis
hubungan karakteristik pemangku kepentingan, aspirasi dan akses media
informasi dengan intensitas komunikasi pemangku kepentingan dalam
Musrenbang desa/kelurahan. (4) Menganalisis efektivitas komunikasi dan
kepuasan pemangku kepentingan dalam Musrenbang desa/kelurahan.
Penelitian menggunakan metode campuran sekuensial (sequential mixed
methods) dengan tahapan penelitian dimulai dari metode kualitatif deskriptif dan
studi kasus. Pengumpulan data kualitatif melalui observasi langsung, analisis
dokumentasi dan wawancara dengan pemilihan informan secara purposive
sampling. Menggunakan analisis deskriptif, analisis interaktif dan analisis SWOT.
Tahap selanjutnya menggunakan metode kuantitatif survei ekplanatif. Data
kuantitatif melalui kuesioner dengan pengambilan sampel secara bertahap yaitu
sampling klaster, rumus Slovin dan sampel berstrata. Menggunakan analisis uji
Mann-Whitney dan uji korelasi Pearson dengan program SPSS 19.0, serta analisis
jalur dengan program Lisrel 8.80. Lokasi penelitian di Desa Balokang dan
Kelurahan Mekarsari di Kecamatan Banjar, Desa Rejasari dan Kelurahan
Muktisari di Kecamatan Langensari di Kota Banjar Provinsi Jawa Barat.
Hasil penelitian menunjukkan: (1)Musrenbang desa/kelurahan menghasilkan
program pembangunan yang berorientasi pada pembangunan infrastruktur,
pengadaan barang dan perlengkapan dibandingkan dengan program untuk
pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan. Musrenbang pada kegiatan pembukaan
bersifat formal dan komunikasi linier. Pada kegiatan musyawarah kelompok
bidang pembangunan bersifat informal, dialogis dan dinamis. (2) Karakteristik
pemangku kepentingan umumnya memiliki berusia tua (46-55 tahun), tingkat
pendidikan menengah (SMP-SMA), berpengalaman berorganisasi dan
pengalaman mengikuti Musrenbang serta motif yang kuat mengikuti Musrenbang
desa/kelurahan. Aspirasi paling penting adalah hasil Musrenbang
dusun/lingkungan. Pemangku kepentingan memiliki intensitas tinggi pada media
informasi surat resmi dari pemerintah desa/kelurahan. Strategi yang dapat
mendukung Musrenbang desa/kelurahan yaitu pembangunan sumber daya
manusia, pembangunan berpusat pada rakyat dan pembangunan untuk
keterbukaan media informasi dan akuntabilitas publik.
Musrenbang dapat diselenggarakan sebagai forum komunikasi pembangunan
untuk menyatukan kepentingan partisipatif dan teknokratis melalui pendekatan
komunikasi deliberatif. (3) Faktor-faktor yang menentukan intensitas komunikasi
pemangku kepentingan dalam proses dan pelaksanaan hasil Musrenbang adalah
karakteristik pemangku kepentingan dari aspek pengalaman mengikuti
Musrenbang dan intensitas mengakses media informasi dari surat resmi
pemerintah desa/kelurahan dan papan pengumuman. Aspirasi berdasarkan hasil
Musrenbang dusun/lingkungan menentukan intensitas komunikasi pemangku
kepentingan dalam proses Musrenbang dan aspirasi yang sesuai dengan
kepentingan masyarakat menentukan intensitas komunikasi dalam pelaksanaan
hasil Musrenbang desa/kelurahan. (4) Karakteristik pemangku kepentingan pada
tingkat pendidikan, pengalaman organisasi, pengalaman Musrenbang dan motif
mengikuti Musrenbang untuk kepentingan masyarakat berpengaruh terhadap
efektivitas komunikasi pada aspek mengetahui dan partisipasi dalam Musrenbang
desa/kelurahan. Motif mengikuti Musrenbang untuk kepentingan organisasi
berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi pada aspek mempercayai dan
partisipasi dalam Musrenbang desa/kelurahan.
Aspirasi pemangku kepentingan dalam Musrenbang desa/kelurahan
berdasarkan program yang belum terlaksanakan dan kepentingan organisasi
berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi pada aspek partisipasi. Aspirasi
berdasarkan usulan dari masyarakat berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi
pada aspek mengetahui dan mempercayai. Aspirasi berdasarkan hasil
Musrenbang dusun/lingkungan berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi pada
aspek mengetahui dan partisipasi. Aspirasi berdasarkan besaran anggaran
berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi dari aspek mempercayai dan
partisipasi dalam Musrenbang desa/kelurahan.
Akses media informasi dari surat resmi dan papan pengumuman di kantor
pemerintah desa/kelurahan berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi pada
aspek mengetahui, mempercayai dan partisipasi dalam Musrenbang
desa/kelurahan. Akses media informasi dari radio lokal berpengaruh terhadap
efektivitas komunikasi pada aspek mengetahui, akses media informasi dari
spanduk dan baliho berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi pada aspek
mengetahui dan partisipasi dalam Musrenbang desa/kelurahan.
Intensitas komunikasi pemangku kepentingan dengan pemerintah
desa/kelurahan dan tokoh masyarakat berpengaruh terhadap efektivitas
komunikasi dalam Musrenbang desa/kelurahan pada aspek mempercayai dan
aspek partisipasi. Berkomunikasi dengan perwakilan organisasi, fasilitator dan
panitia penyelenggara berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi pada aspek
mengetahui dalam Musrenbang desa/kelurahan.
Efektivitas komunikasi pada aspek mengetahui dan partisipasi berpengaruh
terhadap kepuasan pemangku kepentingan dalam proses Musrenbang
desa/kelurahan dan pelaksanaan hasil. Efektivitas komunikasi pada aspek
mempercayai berpengaruh terhadap kepuasan dalam pelaksanaan hasil
Musrenbang desa/kelurahan.
Collections
- DT - Human Ecology [564]