Show simple item record

dc.contributor.advisorHartoyo
dc.contributor.advisorYuliati, Lilik Noor
dc.contributor.authorKabbaro, Hurriyyatun
dc.date.accessioned2017-03-01T04:41:25Z
dc.date.available2017-03-01T04:41:25Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83407
dc.description.abstractIndonesia dinilai belum berhasil menurunkan angka kemiskinan. Indonesia telah gagal mencapai target Millennium Development Goals, yakni mengentasan kemiskinan dan kelaparan sebesar 7.5 persen pada tahun 2015. Selain itu, angka kemiskinan meningkat dari tahun 2014 (10.96%) ke tahun 2015 (11.22%). Hal ini mengindikasikan bahwa keluarga memiliki masalah dalam kepemilikan dan penggunaan sumberdaya untuk mencapai kesejahteraan hidup. Kemiskinan berkepanjangan diwariskan antargenerasi keluarga. Hal ini menyebabkan adanya kemiskinan kronis di Indonesia. Wilayah yang rentan terhadap kemiskinan antara lain, wilayah kumuh, rawan bencana, daerah tertinggal, terpencil, dan perbatasan. Sungai Cimanuk merupakan wilayah kritis dan rewan bencana di Jawa Barat. Hulu sungai berada di Kabupaten Garut dan bagian hilir sungai berada di Kabupaten Indramayu. Berdasarkan karakteritik sosial ekonomi, Garut merupakan daerah lima besar dengan penduduk miskin terbanyak di Jawa Barat. Sedangkan, Indramayu merupakan daerah dengan IPM terendah di Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi nafkah dan dinamika kemiskinan antargenerasi pada keluarga di wilayah hulu (Garut) dan hilir (Indramayu) DAS Cimanuk, Jawa Barat. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dan kajian historical. Kabupaten Garut di wilayah hulu dan Kabupaten Indramayu di wilayah hilir dipilih secara purposif sebagai lokasi penelitian. Penelitian melibatkan 138 keluarga yang memiliki anak balita dan sekolah di wilayah hulu dan hilir Sungai Cimanuk. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner dengan teknik purposif. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan analisis deskriptif, Independent sample t-test, uji One Way Anova, uji regresi logistik dan uji regresi logistik multinomial. Dinamika kemiskinan dikategorikan menjadi tidak pernah miskin, keluar dari kemiskinan, jatuh miskin, dan selalu miskin. Suami yang tidak pernah miskin memiliki modal manusia, keuangan, fisik, alam, sosial yang lebih baik dibandingkan dengan suami pada kategori lainnya. Hasil penelitian yang sama ditemukan pada analisis dinamika kemiskinan istri. Berdasarkan dinamika kemiskinan suami, nilai anak suami yang tidak pernah miskin lebih tinggi dibandingkan dengan suami yang selalu miskin. Suami yang tidak pernah miskin melakukan investasi kepada anak yang lebih tinggi dibandingkan suami pada kategori lainnya. Istri yang keluar dari kemiskinan memiliki nilai anak dan melakukan investasi yang lebih tinggi dibandingkan kategori lainnya. Rata-rata indeks strategi rekayasa sumber nafkah keluarga di wilayah hulu lebih tinggi dibandingkan keluarga di wilayah hilir. Akan tetapi, rata-rata indeks strategi rekayasa spasial dan nafkah ganda keluarga di wilayah hulu lebih rendah dibandingkan keluarga di wilayah hilir. Nilai anak, investasi anak, modal keluarga generasi I, pendidikan, dan strategi nafkah ditemukan memengaruhi dinamika kemiskinan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMedical Scienceid
dc.subject.ddcChild Healthid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcCimanuk - Jawa Baratid
dc.titleStrategi Nafkah Dan Dinamika Kemiskinan Antargenerasi Di Wilayah Hulu Dan Hilir Sungai Cimanuk, Jawa Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keyworddinamika kemiskinanid
dc.subject.keywordhistorical studyid
dc.subject.keywordmodal keluargaid
dc.subject.keyworddan strategi nafkahid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record