dc.description.abstract | Ketersediaan air dalam tanah mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan,
dan produktivitas tanaman kedelai. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis ketersediaan air tanah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
menggunakan SWAT, melakukan pemetaan kesesuaian lahan, dan menganalisis
skenario jadwal tanam kedelai. Perhitungan ketersediaan air tanah dilakukan
dengan simulasi SWAT, dan pemetaan lahan mengacu pada kebutuhan air
tanaman kedelai. Berdasarkan hasil simulasi SWAT, ketersediaan air tanah pada
kondisi kapasitas lapang di 155 titik subbasin berkisar antara 5 - 352.3 mm
dengan periode tanam 90 hari. Terdapat bulan defisit air, yaitu pada bulan
Agustus dan September. Dari hasil perhitungan, kebutuhan air kedelai berkisar
antara 250-317 mm per skenario tanam. Pemetaan lahan menghasilkan 12
skenario tanam dengan wilayah yang memiliki ketersediaan air cukup dan tidak
cukup. Luasan wilayah dengan ketersediaan air yang mencukupi kecil dan terletak
pada sebagian kecil sisi Barat Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Skenario tanam
kedelai terbaik adalah skenario tanam 11 (November - Januari) dengan kebutuhan
air tanaman minimum 249.7 mm. | id |