Show simple item record

dc.contributor.advisorM.F. Rahardjo
dc.contributor.advisorZahid, Ahmad
dc.contributor.authorArianti, Nisha Desfi
dc.date.accessioned2017-03-01T04:03:45Z
dc.date.available2017-03-01T04:03:45Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/83315
dc.description.abstractIkan seriding (Ambassis nalua) merupakan salah satu ikan yang hidup di Teluk Pabean Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek reproduksi yang meliputi ukuran ikan kali pertama matang gonad, musim dan lokasi pemijahan, serta tipe pemijahan ikan seriding. Ikan sampel dikumpulkan dari April hingga Oktober 2015 dengan menggunakan alat tangkap sero dan jaring (trammel net) pada tiga zona, yaitu zona dalam, tengah, dan luar. Ikan contoh yang tertangkap diawetkan dengan formalin 10% dan dibawa ke Laboratorium Biologi Makro I, Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan, FPIK, Institut Pertanian Bogor. Ikan contoh diukur panjang total dan ditimbang bobot tubuh. Panjang total digunakan untuk menentukan ukuran kali pertama matang gonad. Kemudian ikan contoh dibedah guna menentukan jenis kelamin dan diamati tingkat kematangan gonad secara makroskopis. Gonad ikan contoh dipisahkan dan diawetkan untuk pengamatan fekunditas, diameter telur dan histologi. Total 424 ikan seriding yang dikumpulkan terdiri atas 114 jantan dan 310 betina dengan panjang total antara 38,04-112,63 mm dan bobot antara 0,37-25,44 gram. Perkembangan oosit dibagi dalam empat tahapan, yaitu pertumbuhan awal (kromatin nukleus dan perinuklear), kortikal alveoli, vitelogenesis, dan matang. Berdasarkan tahapan tersebut, ikan seriding termasuk pemijah asinkroni. Dalam oosit terdapat semua tahapan perkembangan tanpa ada yang mendominasi. Total nisbah kelamin ikan jantan dan ikan betina pada tingkat kematangan gonad (TKG) IV adalah 1:1,9. Ikan jantan dan ikan betina (TKG IV) ditemukan setiap bulan pengamatan. Nilai indek kematangan gonad berkisar antara 0,40-0,83 untuk ikan jantan dan 2,36-4,54 untuk ikan betina. Puncak pemijahan terjadi pada bulan September. Ukuran kali pertama matang gonad ikan jantan (79,17 mm) lebih kecil daripada ikan betina (91,25 mm). Fekunditas bervariasi dari 3.451-32.465 butir. Sebaran telur menunjukkan bahwa pola pemijahan ikan seriding adalah pemijahan bertahap. Pengelolaan ikan seriding harus tetap memperhatikan keberadaan spesies lain di perairan Teluk Pabean. Adapun hal yang menjadi fokus dalam pengelolaan ikan seriding adalah perlindungan habitat dan pengaturan alat tangkap yang digunakan di perairan Teluk Pabean.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcFish seawaterid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcIndramayu - Jawa Baratid
dc.titleBiologi Reproduksi Ikan Seriding, Ambassis Nalua (Hamilton, 1822) Di Perairan Teluk Pabean Jawa Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordTeluk Pabeanid
dc.subject.keywordAmbassis naluaid
dc.subject.keywordreproduksiid
dc.subject.keywordmusim pemijahanid
dc.subject.keywordtipe pemijahanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record