Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Migrasi Ke Provinsi Berpendapatan Rendah Sebelum Dan Sesudah Otonomi Daerah
Abstract
Pada era otonomi daerah di Indonesia, migrasi masih merupakan fenomena
yang terus berkembang dan menarik bahwa migrasi masuk yang relatif tinggi
tidak hanya ke provinsi berpendapatan tinggi tetapi juga terjadi pada beberapa
provinsi berpendapatan rendah. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji kondisi sosial ekonomi wilayah provinsi tujuan migrasi berpendapatan
rendah dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi migrasi masuk ke
wilayah tersebut. Data utama yang digunakan adalah data sekunder berupa data
panel yang terdiri dari data time series 1985-2010 dan data cross section dari lima
provinsi tujuan migrasi berpendapatan rendah. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis deskriptif dan analisis ekonometrik data panel. Hasil studi
menunjukkan sektor unggulan di provinsi tujuan migrasi berpendapatan rendah
dalam studi ini adalah sektor primer kecuali untuk Provinsi D.I. Yogyakarta dan
secara umum pertumbuhan sektor unggulan di masing-masing provinsi tersebut
berfluktuasi dalam kurun waktu 1985-2010. Pertumbuhan PDRB juga
berfluktuasi, kecuali di Provinsi Jambi. Nilai UMR, rasio penduduk
berpendidikan di atas SMA serta jumlah pengangguran cenderung meningkat.
Hasil analisis regresi data panel menunjukkan bahwa migrasi ke provinsi
berpendapatan rendah dipengaruhi secara signifikan oleh pertumbuhan sektor
unggulan, rasio penduduk berpendidikan di atas SMA, jumlah pengangguran dan
variabel dummy otonomi daerah. Semua variabel tersebut berpengaruh positif
kecuali untuk variabel dummy otonomi daerah. Adanya otonomi daerah dapat
menurunkan jumlah migrasi.