Show simple item record

dc.contributor.authorAmbarsari, Rr. Niken
dc.date.accessioned2017-01-30T07:59:53Z
dc.date.available2017-01-30T07:59:53Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82852
dc.description.abstractTeluk Palabuhanratu merupakan salah satu basis perikanan tangkap di Laut Selatan Jawa dan ZEEI di Samudera Hindia. Salah satu komoditas perikanan yang terdapat di Teluk Palabuhanratu adalah udang mantis (Oratosquillina gravieri). Udang mantis merupakan salah satu hasil tangkapan sampingan (bycatch) nelayan udang di Palabuhanratu. Hasil tangkapan utama nelayan udang tersebut adalah udang dogol (Metapenaeus endeavouri). Permintaan udang dogol di Palabuhanratu terus meningkat. Peningkatan ini menyebabkan intensitas penangkapan udang mantis yang merupakan hasil tangkapan sampingan juga meningkat. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya tangkap lebih pada udang mantis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan alternatif pengelolaan udang mantis berdasarkan identifikasi aspek biologi udang mantis, aspek sosial nelayan penangkap udang mantis, dan tingkat eksploitasi sumberdaya udang mantis di Teluk Palabuhanratu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014, sedangkan contoh udang mantis yang dianalisis diambil sejak bulan Agustus 2011 hingga bulan Oktober 2012. Lokasi penelitian berada di PPN Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer (panjang total, bobot basah, dan jenis kelamin udang mantis, serta wawancara dan pengisian kuesioner kepada nelayan udang mantis). Analisis data pada penelitian ini meliputi hubungan panjang dan bobot, parameter pertumbuhan, proporsi jenis kelamin, mortalitas dan laju eksploitasi, analisis spasial sederhana, serta analisis sosial nelayan udang mantis. Jumlah total udang mantis yang diamati adalah sebanyak 1509 ekor yang terdiri dari 588 ekor udang mantis jantan dan 921 ekor udang mantis betina. Panjang udang mantis yang tertangkap secara keseluruhan berukuran kecil dan ukurannya jauh di bawah L∞ dan ukuran konsumsi. Pola pertumbuhan udang mantis adalah alometrik negatif. Rasio kelamin antara udang mantis jantan dan betina di perairan Teluk Palabuhanratu berada dalam kondisi yang tidak seimbang (1:1,57). Rekrutmen udang mantis pada penelitian ini diduga terjadi sepanjang tahun. Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap udang mantis adalah trammel net. Daerah penangkapan udang mantis berada di perairan Teluk Palabuhanratu dan sekitarnya, Ujung Genteng, Cibareno, serta Bayah. Udang mantis di Palabuhanratu merupakan hasil tangkapan sampingan nelayan yang selalu ada sepanjang musim. Udang mantis di perairan Teluk Palabuhanratu diindikasi telah mengalami tangkap lebih (overexploitation). Pendidikan formal nelayan penangkap udang mantis secara umum masih cukup rendah. Pengelolaan udang mantis di Teluk Palabuhanratu dapat dilakukan dengan mencari alternatif teknologi penangkapan udang dan melakukan pengawasan (monitoring) hasil tangkapan sampingan (bycatch) udang mantis.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcShrimpid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcSukabumi-JABARid
dc.titlePengelolaan Sumberdaya Udang Mantis (Oratosquillina Gravieri Manning, 1978) Di Teluk Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordUdang mantisid
dc.subject.keywordhasil tangkapan sampinganid
dc.subject.keywordtangkap lebihid
dc.subject.keywordpengelolaanid
dc.subject.keywordTeluk Palabuhanratuid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record