dc.description.abstract | Lipase T1 (Geobacilus zalihae) secara ekstensif dipelajari dalam produksi
biodiesel. Secara umum enzim lipase dapat dimanfaatkan dalam pembuatan
deterjen, surfaktan, pangan, produk farmasi, kosmetik, industri kertas, dan nutrisi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari kestabilan konformasi secara
komputasi enzim Lipase T1 pada pelarut metanol dan etanol. Simulasi dinamika
molekul dilakukan dengan mengamati energi konformasi enzim lipase T1 pada
pelarut yang digunakan. Simulasi dinamika molekul lipase T1 dilakukan
menggunakan perangkat lunak Ambertools12 pada suhu 300 K.
Parameter yang digunakan untuk membandingkan stabilitas enzim lipase
T1 dalam berbagai pelarut adalah dengan melihat nilai RMSD (Root Mean Square
Deviation), SASA (Solvent Accessible Surface Area), Rg (Radius of Gyration),
RMSF (Root Mean Square Fluctuation), Energi Konformasi dan Struktur
Sekunder. Simulasi dinamika molekul yang dilakukan pada ketiga pelarut
menunjukkan bahwa lipase pada etanol dan metanol lebih kaku atau kurang
fleksibel karena lebih banyak saltbridge yang terikat kuat di etanol dan metanol
dibanding air. Lipase harus fleksibel pada saat aktif. Sehingga dapat disimpulkan
keadaan yang terlalu kaku akan mengurangi fungsi lipase. Enzim lipase
Geobacilus zalihae butuh fleksibilitas dalam berbagai pelarut.
Untuk analisis struktur sekunder lipase T1 pada pelarut etanol dan metanol
tidak terjadi banyak perubahan struktur beta-sheet dan alpa-helix yang signifikan
atau tidak terjadi kerusakan struktur enzim lipase T1 pada pelarut yang digunakan.
Pelarut organik tidak begitu mempengaruhi komposisi alpahelix dan beta-sheet
nya. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan saran rancangan penelitian
yang dapat diimplementasikan pada laboratorium basah (wet experiment). | id |