Show simple item record

dc.contributor.advisorArdiansyah, Muhammad
dc.contributor.advisorWidiatmaka
dc.contributor.authorTejaningrum, Miranti Anisa
dc.date.accessioned2017-01-30T07:47:11Z
dc.date.available2017-01-30T07:47:11Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82772
dc.description.abstractAnalisis perubahan dan model penggunaan lahan dilakukan untuk melihat seberapa besar perubahan yang sudah dan akan terjadi, sehingga model yang didapat dapat digunakan untuk memprediksi perubahan penggunaan lahan kedepan. Tujuan dari penelitian adalah 1) mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan tahun 2000 ke 2014; 2) memprediksikan perubahan penggunaan lahan tahun 2025; 3) menghitung nilai emisi CO2 yang disebabkan oleh perubahan penggunaan lahan; 4) mengidentifikasi keselarasan penggunaan lahan terhadap RTRW; dan 5) merumuskan arahan rencana penggunan lahan. Metode yang digunakan untuk memprediksi perubahan penggunaan lahan adalah dengan pemodelan ANN (Artificial Neural Networks) dengan variabel pendorong yang digunakan dalam pemodelan antara lain jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari permukiman, jarak dari perkebunan, jarak dari pertanian lahan kering, jarak dari pertanian lahan kering campur, dan kepadatan penduduk. Evaluasi kesesuaian penggunaan lahan terhadap RTRW didapatkan dari hasil analisis tumpang tindih (overlay). Metode perhitungan emisi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) Guideline dengan pendekatan stock-diffference, dimana pada pendekatan ini besarnya emisi diperkirakan berdasarkan perubahan penggunaan lahan. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Kabupaten Pontianak selama periode 2000-2014 didominasi oleh bertambahnya perkebunan yang diikuti dengan berkurangnya penggunaan lahan hutan rawa. Dua skenario yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu skenario BAU (Bussines As Usual) dan konservatif. Prediksi penggunaan lahan dengan skenario BAU menunjukkan bahwa penggunaan lahan perkebunan akan terus bertambah seiring dengan pengurangan luasan penggunaan lahan hutan rawa (19.80%), sedangkan prediksi penggunaan lahan dengan skenario konservatif akan menahan penurunan luas hutan (23.81%). Skenario konservatif untuk prediksi penggunaan lahan tahun 2025 dapat menurunkan tingkat ketidakselarasan terhadap pola ruang RTRW. Nilai emisi yang dihasilkan dari perhitungan perubahan penggunaan lahan periode 2000-2014 adalah sebesar -884 000 ton CO2. Nilai emisi ini mengalami penurunan pada hasil prediksi 2025 dengan skenario BAU sebesar -711 234 ton CO2 sedangkan dengan skenario konservatif sebesar -375 241 ton CO2. Arahan penggunaan lahan berdasarkan kemampuan lahan terdiri dari tiga kawasan yaitu kawasan budidaya dimana pada kawasan ini merupakan kawasan dengan kelas kemampuan lahan tinggi (II, III dan IV) dengan luas sebesar 118 086 ha, kawasan hutan produksi pada kelas kemampuan lahan V sebesar 65 081 h dan kawasan hutan lindung pada kelas kemampuan lahan VI sebesar 23 041 ha.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcRegional Planningid
dc.subject.ddcLand Useid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcPontianakid
dc.titlePemodelan Perubahan Penggunaan Lahan Dan Keselarasan Penggunaan Lahan Terhadap Rtrw Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordArtificial Neural Networkid
dc.subject.keywordperubahan penggunaan lahanid
dc.subject.keywordmodel perubahan penggunaan lahanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record