Pemodelan Perubahan Penggunaan Lahan Dan Keselarasan Penggunaan Lahan Terhadap Rtrw Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat.
View/ Open
Date
2016Author
Tejaningrum, Miranti Anisa
Ardiansyah, Muhammad
Widiatmaka
Metadata
Show full item recordAbstract
Analisis perubahan dan model penggunaan lahan dilakukan untuk melihat
seberapa besar perubahan yang sudah dan akan terjadi, sehingga model yang
didapat dapat digunakan untuk memprediksi perubahan penggunaan lahan
kedepan. Tujuan dari penelitian adalah 1) mengidentifikasi perubahan penggunaan
lahan tahun 2000 ke 2014; 2) memprediksikan perubahan penggunaan lahan
tahun 2025; 3) menghitung nilai emisi CO2 yang disebabkan oleh perubahan
penggunaan lahan; 4) mengidentifikasi keselarasan penggunaan lahan terhadap
RTRW; dan 5) merumuskan arahan rencana penggunan lahan.
Metode yang digunakan untuk memprediksi perubahan penggunaan lahan
adalah dengan pemodelan ANN (Artificial Neural Networks) dengan variabel
pendorong yang digunakan dalam pemodelan antara lain jarak dari jalan, jarak
dari sungai, jarak dari permukiman, jarak dari perkebunan, jarak dari pertanian
lahan kering, jarak dari pertanian lahan kering campur, dan kepadatan penduduk.
Evaluasi kesesuaian penggunaan lahan terhadap RTRW didapatkan dari hasil
analisis tumpang tindih (overlay). Metode perhitungan emisi yang digunakan
dalam penelitian ini mengacu pada IPCC (Intergovernmental Panel on Climate
Change) Guideline dengan pendekatan stock-diffference, dimana pada
pendekatan ini besarnya emisi diperkirakan berdasarkan perubahan penggunaan
lahan.
Perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Kabupaten Pontianak selama
periode 2000-2014 didominasi oleh bertambahnya perkebunan yang diikuti
dengan berkurangnya penggunaan lahan hutan rawa. Dua skenario yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu skenario BAU (Bussines As Usual) dan
konservatif. Prediksi penggunaan lahan dengan skenario BAU menunjukkan
bahwa penggunaan lahan perkebunan akan terus bertambah seiring dengan
pengurangan luasan penggunaan lahan hutan rawa (19.80%), sedangkan prediksi
penggunaan lahan dengan skenario konservatif akan menahan penurunan luas
hutan (23.81%). Skenario konservatif untuk prediksi penggunaan lahan tahun
2025 dapat menurunkan tingkat ketidakselarasan terhadap pola ruang RTRW.
Nilai emisi yang dihasilkan dari perhitungan perubahan penggunaan lahan periode
2000-2014 adalah sebesar -884 000 ton CO2. Nilai emisi ini mengalami penurunan
pada hasil prediksi 2025 dengan skenario BAU sebesar -711 234 ton CO2
sedangkan dengan skenario konservatif sebesar -375 241 ton CO2. Arahan
penggunaan lahan berdasarkan kemampuan lahan terdiri dari tiga kawasan yaitu
kawasan budidaya dimana pada kawasan ini merupakan kawasan dengan kelas
kemampuan lahan tinggi (II, III dan IV) dengan luas sebesar 118 086 ha, kawasan
hutan produksi pada kelas kemampuan lahan V sebesar 65 081 h dan kawasan
hutan lindung pada kelas kemampuan lahan VI sebesar 23 041 ha.
Collections
- MT - Agriculture [3771]