Show simple item record

dc.contributor.advisorAndarwulan, Nuri
dc.contributor.advisorGiriwono, Puspo Edi
dc.contributor.advisorPamungkas, Joko
dc.contributor.authorYulianto, Wahid
dc.date.accessioned2017-01-30T07:30:43Z
dc.date.available2017-01-30T07:30:43Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82719
dc.description.abstractKanker merupakan salah satu penyakit yang menjadi penyebab utama kematian di dunia. Kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak yang diderita oleh kaum wanita yakni 25% dari seluruh kasus kanker. Komponen bioaktif yang berasal dari alam mulai mendapatkan sorotan untuk dikembangkan sebagai terapi alternatif dalam menangani kanker karena dianggap memiliki efek samping yang lebih kecil dibandingkan dengan penggunaan kemoterapi. Tanaman merupakan sumber yang sangat kaya akan komponen metabolit sekunder alami yang saat ini banyak diteliti akan bioaktifitasnya untuk dikembangkan menjadi obat penyakit kanker. Salah satu tanaman yang secara farmakologis telah digunakan untuk menangani berbagai penyakit termasuk kanker karena memiliki kemampuan sitotoksik adalah Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng yang dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai tanaman torbangun. Meskipun telah banyak studi yang melaporkan bioaktifitas tanaman ini namun belum membahas komponen yang bertanggung jawab terhadap bioaktifitasnya berikut mekanisme yang terjadi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komponen bioaktif tanaman torbangun yang berperan dalam kemampuan penghambatan viabilitas sel kanker MCF-7 serta mengetahui mekanisme intra seluler yang terjadi di balik bioaktifitas tersebut. Percobaan bagian pertama bertujuan untuk mengetahui komponen fitokimia pada tanaman torbangun dan bioaktifitasnya sebagai antioksidan maupun penghambat viabilitas sel kanker MCF-7. Lima fraksi yang diuji adalah etanol, heksana, kloroform, etil asetat dan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen fitokimia dari ekstrak dan fraksi daun torbangun sebagian besar berupa golongan fenolik yang terdiri atas flavonoid, tannin dan saponin. Secara kuantitatif, kandungan total fenol tertinggi terdapat pada fraksi etil asetat yakni 42.15 mg GAE/g sedangkan terendah pada fraksi heksana yakni 7.15 mg GAE/g. Aktifitas antioksidan berupa penangkapan radikal bebas DPPH tertinggi diperlihatkan oleh fraksi etil asetat dengan nilai IC50 4.22 ppm sedangkan terendah pada fraksi heksana dengan nilai IC50 64.9 ppm. Terdapat korelasi positif meskipun tidak tinggi antara kandungan total fenol dan aktifitas antioksidan. Adapun aktifitas penghambatan viabilitas sel kanker MCF-7 tertinggi dimiliki oleh fraksi heksana dengan nilai IC50 1.77 μg/ml dan terendah dimiliki oleh fraksi air dengan nilai IC50 136.74 μg/ml. Tidak terdapat korelasi antara kandungan total fenol dan kemampuan penghambatan viabilitas sel kanker MCF-7. Percobaan bagian kedua bertujuan untuk mengidentifikasi komponen bioaktif dalam tanaman torbangun yang berperan dalam kemampuan penghambatan viabilitas sel kanker MCF-7 menggunakan pendekatan metabolomik berbasis HPLC. Terdapat data 45 kromatogram HPLC yang dihasilkan dari lima fraksi dan 3 ulangan serta 3 panjang gelombang UV HPLC yang digunakan. Data kromatogram tersebut dikorelasikan dengan data toksisitas IC50 yang berasal dari uji MTT setiap fraksi menggunakan metabolomik. Analisis OPLS menunjukkan bahwa komponen dalam fraksi kloroform yang terelusi pada waktu retensi 40.16 - 41.28 menit memiliki kontribusi dalam menghambat viabilitas sel kanker MCF-7. Data spektra massa dari fraksi yang diisolasi mengindikasikan komponen yang merupakan sebuah abietane diterpene dengan nama 7-acetoxy-6-hydroxyroyleanone dimana komponen ini merupakan komponen utama yang berkontribusi terhadap kemampuan penghambatan viabilitas terhadap sel kanker MCF-7. Namun analisis LC-MS juga memperlihatkan bahwa terdapat 4 komponen lain dari fraksi yang diisolasi yang juga memiliki kontribusi dalam bioaktifitas fraksi torbangun. Hal ini berarti bahwa mungkin saja terdapat beberapa komponen di dalam sebuah puncak kromatogram HPLC. Sehingga aplikasi metabolomik ini berperan sebagai panduan cepat untuk mencari komponen yang berkontribusi dominan dalam bioaktifitasnya. Percobaan bagian ketiga bertujuan untuk mengidentifikasi mekanisme komponen bioaktif dari fraksi terpilih yakni fraksi kloroform dan fraksi air dalam menginduksi apoptosis yang terjadi pada sel kanker MCF-7. Apoptosis diamati dengan melihat morfologi sel di bawah mikroskop fluorescence. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua fraksi dapat menginduksi terjadinya apoptosis yang dibuktikan dengan morfologi sel khas apoptosis yakni pengkerutan sel dan kondensasi kromatin. Fraksi kloroform dapat menghambat 50% viabilitas sel kanker MCF-7 hanya dengan konsentrasi 1,6 ppm sementara fraksi air membutuhkan lebih dari 60 ppm untuk memberikan level penghambatan yang setara. Ekspresi mRNA gen-gen apoptosis seperti p53 dan p21 mengalami peningkatan akibat perlakuan fraksi kloroform. Adapun fraksi air hanya meningkatkan ekspresi mRNA gen p21 tanpa mempengaruhi ekspresi mRNA gen p53 yang mengindikasikan adanya perbedaan jalur induksi apoptosis antara kedua fraksi. Ekspresi mRNA gen-gen caspase mengalami peningkatan yang intensitas peningkatannya dipengaruhi oleh konsentrasi yang diberikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa apoptosis yang diinduksi oleh komponen dalam tanaman torbangun melibatkan jalur ekstrinsik dan intrinsik. Terdapat perbedaan komponen yang terkandung antara kedua fraksi yang perbedaan ini kemungkinan menjadi penyebab adanya perbedaan bioaktifitas dan perbedaan jalur dalam mekanisme aksinya. Sebagai kesimpulan, penelitian ini berhasil mengungkap bahwa beberapa komponen bioaktif dalam tanaman torbangun memperlihatkan penghambatan viabilitas sel kanker MCF-7 yang kuat melalui suatu mekanisme apoptosis. Ini menunjukkan potensi komponen bioaktif tersebut sebagai obat anti kanker. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan menggunakan beberapa metode yang berbeda untuk memperkuat hasil yang diperoleh saat ini.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcFood Technologyid
dc.subject.ddcPreservation of Plantid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleKomponen Bioaktif Tanaman Torbangun (Plectranthus Amboinicus (Lour.) Spreng) Menghambat Viabilitas Dan Mendorong Apoptosis Sel Kanker Payudara Mcf-7 (Atcc® Htb-22™).id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordapoptosisid
dc.subject.keywordkomponen bioaktifid
dc.subject.keywordsel kanker MCF-7id
dc.subject.keywordtorbangunid
dc.subject.keywordviabilitasid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record