Show simple item record

dc.contributor.advisorNurilmala, Mala
dc.contributor.advisorMustopa, Apon Zaenal
dc.contributor.authorIsworo, Rhestu
dc.date.accessioned2017-01-30T07:15:52Z
dc.date.available2017-01-30T07:15:52Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82643
dc.description.abstractBTM 11 merupakan kode untuk mikroalga yang diisolasi dari perairan laut Batam, dengan lokasi spesifik yaitu pada titik/stasiun ke-11 di area pengamatan. BTM 11 telah dikembangkan oleh Laboratorium Biorekayasa Lingkungan Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Cibinong Bogor. Mikroalga ini memiliki senyawa bioaktif polisakarida dan flavonoid. Salah satu protein yang terdapat dalam mikroalga adalah protein lektin. Lektin merupakan protein non-imunoglobulin (bukan antibodi) yang mengikat secara spesifik bagian karbohidrat tertentu. Hasil penelitian sebelumnya melaporkan bahwa lektin mampu bersifat antikarsinogenik dan antivirus. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi spesies BTM 11, mengisolasi, mengkarakterisasi, dan menguji aktivitas inhibisi enzim RNA helikase hepatitis C serta antibakteri potein lektin. Kultivasi pada media Sea Water Batam (SWBT) 10 L menghasilkan biomassa kering 7.24 gram selama 7 hari. Biomassa kering digunakan sebagai sampel untuk identifikasi molekuler melalui tahapan isolasi DNA dan amplifikasi DNA menggunakan gen 16S-rRNA. Produk PCR yang diamplifikasi dengan primer 16S-rRNA menunjukkan ukuran 1500 bp. Tahapan selanjutnya adalah purifikasi gel dan proses sekuensing. Hasil analisis data sekuensing menunjukkan BTM 11 memiliki homologi terhadap Geitlerinema sp sebesar 98%. Biomassa kering hasil kultivasi BTM 11 diisolasi protein lektinnya. Isolasi protein lektin menggunakan pengendapan amonium sulfat 75%. Ekstrak kasar hasil pengendapan amonium sulfat dimurnikan menggunakan kolom filtrasi gel Sephadex G-50. Hasil kromatogram terbaik adalah fraksi 6 dan 7. Hasil isolasi protein lektin menunjukkan nilai aktivitas hambat paling tinggi terdapat pada metabolit ekstraksi yaitu 439.6 mm2/mL. Total protein tertinggi juga terdapat pada metabolit ekstraksi yaitu 288 mg. Aktivitas spesifik tertinggi 11.32 AU/mg dengan kelipatan kemurnian 7.42 pada tahap purifikasi Sephadex G-50. Aktivitas spesifik menunjukkan jumlah aktivitas hambat dalam 1 mg. Nilai kelipatan kemurnian meningkat selama proses ekstraksi sampai dengan purifikasi. Karakterisasi protein lektin dengan Sodium Dodesil Sulfat Poliakrilamid Gel (SDS-PAGE) menunjukkan bobot molekul sebesar 17 kDa. Uji hemaglutinasi bertujuan mengetahui aktivitas aglutinasi protein terhadap darah yang menunjukkan adanya protein lektin. Hasil uji hemaglutinasi dengan sampel darah golongan O menunjukkan nilai titer uji 64 (tanpa dilusi). Aktivitas protein lektin stabil pada suhu 50 oC. Perlakuan penambahan MgCl2 dan CaCl2 menunjukkan aktivitas inhibisi protein lektin tetap stabil. Aktivitas inhibisi diuji menggunakan penghambatan enzim RNA helikase hepatitis C dan antibakteri. Hasil uji penghambatan enzim RNA helikase hepatitis C adalah sebesar 57.90% (dilusi 40x) dan 27.55% (dilusi 80x). Uji antibakteri menunjukkan protein lektin mampu menghambat bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Salmonella typhii ATCC 25241.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcMicroalgaeid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcCibinong -JABARid
dc.titleIdentifikasi Molekuler Spesies Btm 11, Isolasi, Karakterisasi, Dan Uji Aktivitas Inhibisi Protein Lektinid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordmikroalga BTM 11id
dc.subject.keyword16S-rRNAid
dc.subject.keywordlektinid
dc.subject.keywordRNA helikase hepatitis Cid
dc.subject.keywordantibakteriid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record