Pendekatan Karakteristik Komposisi Hasil Tangkapan Dan Data Vms Dalam Penanggulangan Iuu Fishing Pada Perikanan Rawai Tuna
View/ Open
Date
2016Author
Purnama, Rahman Hakim
Diniah
Wahju, Ronny Irawan
Metadata
Show full item recordAbstract
Rawai tuna merupakan salah satu alat tangkap dari kelompok pancing dengan tujuan utama untuk menangkap tuna diantaranya yaitu madidihang (yellowfin tuna), tuna mata besar (bigeye tuna), dan albakora. Salah satu basis perikanan rawai tuna yaitu PPS Nizam Zachman Jakarta selain Benoa, Cilacap dan Pelabuhan Ratu. Berdasarkan statistik PPS Nizam Zachman Jakarta tahun 2013, jumlah kapal perikanan rawai tuna yang berpangkalan di PPS Nizam Zachman Jakarta berjumlah 339 unit dengan total produksi 13.678.430 kg.
Nelayan rawai tuna sering melakukan alih muat (transshipment) antar kapal rawai tuna. Hal ini dilakukan karena daerah penangkapan ikan yang jauh dari pelabuhan pangkalan dan trip yang lama untuk menangkap tuna berkualifikasi segar dan tujuan ekspor. Pembatasan kegiatan alih muat diatur dalam Peraturan Dirjen Perikanan Tangkap Nomor 1 tahun 2016 tentang penangkapan dalam satu kesatuan operasi. Peraturan tersebut merupakan langkah awal dalam pengelolaan alih muat pada penangkapan ikan yang sebelumnya dilarang. Pelanggaran pelaku usaha dalam kegiatan alih muat cukup tinggi yang mengakibatkan unreported fishing.
Kegiatan unreported fishing dapat diatasi dengan peningkatan pengawasan yang baik di pelabuhan perikanan. Pelaksanaan monitoring yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan diantaranya melalui Vessel Monitoring System (VMS) dan pelaporan hasil tangkapan. Penggabungan data VMS dan data hasil tangkapan diperlukan untuk melihat sejauh mana aktivitas alih muat pada rawai tuna.
Penelitian ini bertujuan (1) menentukan komposisi hasil tangkapan rawai tuna melalui proses alih muat di PPS Nizam Zachman Jakarta, (2) mengkaji sebaran daerah penangkapan rawai tuna dan pola kegiatan alih muat melalui data VMS dan (3) menentukan strategi peningkatan pengawasan alih muat pada rawai tuna di PPS Nizam Zachman Jakarta. Metode penelitian yaitu studi kasus. Analisa data terkait komposisi hasil tangkapan dan pola pergerakan kapal rawai tuna dilakukan secara deskriptif dan strategi peningkatan pengawasan alih muat menggunakan analisa logical framework approach (LFA).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan alih muat pada rawai tuna terjadi pada hasil tangkapan utama sebesar 62% dan hasil tangkapan sampingan sebesar 38%. Tuna mata besar (Thunnus obesus) merupakan spesies dominan pada hasil tangkapan utama dengan kegiatan alih muat sebesar 92,61%. Pada hasil tangkapan sampingan terdapat 3 spesies dominan dalam kegiatan alih muat, yaitu tuna sirip biru selatan (Thunnus maccoyii)sebesar 98,08%, layang (Decapterus spp)dan sunglir (Elagitis bipinnulatus) sebesar 100%. Kondisi segar mendominasi kegiatan alih muat dengan 89% yang terdiri atas 6 spesies dengan spesies dominan yaitu tuna mata besar. Mutu reject mendominasi produksi alih muat dengan 52,15% dibandingkan dengan mutu ekspor sebesar 47,85%. Produksi alih muat di dominasi oleh kapal ikan dengan ukuran kapal 61-100 GT dan paling
vi
banyak terjadi pada lama trip <50 hari. Korelasi terjadi antara musim penangkapan tuna mata besar dengan kegiatan alih muat.
Kegiatan alih muat tidak teridentifikasi secara jelas melalui data VMS dikarenakan adanya kapal rawai tuna yang mematikan VMS saat melakukan alih muat. Pola pergerakan kapal rawai tuna yang hanya melakukan alih muat tanpa melakukan aktivitas penangkapan ikan dapat teridentifikasi secara jelas melalui VMS. Sebaran pengoperasian kapal rawai tuna di dominasi pada laut lepas Samudera Hindia sebelah barat Sumatera. Strategi peningkatan pengawasan terkait kegiatan alih muat yaitu pendeteksian kegiatan alih muat di pelabuhan perikanan melalui analisis karakteristik hasil tangkapan dan penelusuran data VMS, pelaksanaan bimbingan teknis bagi pengawas perikanan terkait identifikasi alih muat di pelabuhan perikanan maupun dengan penggunaan VMS, penambahan tenaga pemantau pada kapal rawai tuna, penegakan hukum dan peraturan,serta melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan alih muat secara berkala.
Identifikasi alih muat melalui pendekatan karakteristik hasil tangkapan dan data VMS terhadap kapal rawai tuna mendapatkan hasil yang lebih valid dan luas.
Collections
- MT - Fisheries [2935]