Show simple item record

dc.contributor.advisorSuharno
dc.contributor.advisorJahroh, Siti
dc.contributor.authorAnggraeni, Murni
dc.date.accessioned2017-01-30T07:04:26Z
dc.date.available2017-01-30T07:04:26Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82593
dc.description.abstractNanas bogor dikembangkan sebagai komoditas asli dari Kabupaten Bogor, terutama sebagai salah satu potensi sumber daya lokal yang ada di Kecamatan Cijeruk. Adanya potensi pengembangan nanas di Kabupaten Bogor akan sangat baik apabila didukung dengan suatu sistem pemasaran yang efisien dan berkelanjutan karena produk pertanian seperti nanas harus segera dipasarkan karena sifatnya yang bulky, perishable, dan voluminous. Untuk mengetahui sejauh mana optimalisasi pemasaran nanas pada rantai pasok nanas Kecamatan Cijeruk dan upaya perbaikan yang dapat dilakukan, dilakukan analisis kondisi dan kinerja rantai pasok dengan kerangka Food Supply Chain Network (FSCN). Selain itu, karena lembaga pemasaran berpengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh petani, dilakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan saluran pemasaran oleh petani. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kondisi dan kinerja rantai pasok nanas Bogor di Kecamatan Cijeruk dan mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi pilihan saluran pemasaran. Berdasarkan kerangka analisis FSCN, sistem pemasaran nanas di Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor belum menerapkan pengelolaan rantai pasok yang modern. Hal tersebut dilihat dari rantai pasok nanas yang belum memenuhi kriteria yang diinginkan dalam kerangka analisis deskriptif FSCN. Rantai pasok belum memiliki sasaran yang jelas, proses bisnis belum terintegrasi, manajemen tidak diterapkan dalam rantai pasok, serta terdapat kendala pada sumber daya rantai pasok terutama dalam hal permodalan. Hal ini tidak otomatis menunjukkan bahwa kondisi sistem pemasaran nanas di Kecamatan Cijeruk tidak baik, melainkan tuntutan kriteria di dalam FSCN terlalu banyak dan kurang tepat diterapkan untuk rantai pasok pertanian di negara berkembang, terlebih untuk lingkup yang kecil seperti Kecamatan Cijeruk. Meski demikian, pengukuran kinerja rantai menunjukkan hasil yang cukup baik. Seluruh lembaga pemasaran menjalankan fungsi-fungsi pemasaran dengan cukup baik, penentuan harga ditentukan oleh mekanisme pasar, sebagian besar pembayaran dilakukan secara tunai, dan terdapat kerja sama antar lembaga pemasaran. Selain itu farmer’s share pada masing-masing cukup besar sehingga cukup menguntungkan bagi petani, meskipun masih ada satu dari sepuluh saluran pemasaran yang belum efisien. Faktor yang berpengaruh signifikan dalam pengambilan keputusan petani nanas dalam memilih saluran pemasaran adalah biaya pemasaran. Sebagian besar petani menjual nanasnya kepada pedagang pengumpul desa karena lokasi yang dekat sehingga biaya pengangkutan lebih murah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultural economicsid
dc.subject.ddcMarketingid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleSistem Pemasaran Nanas Di Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor Dengan Pendekatan Food Supply Chain Networkid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordFSCNid
dc.subject.keywordpilihan saluran pemasaranid
dc.subject.keywordrantai pasokid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record