Sistem Pemasaran Nanas Di Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor Dengan Pendekatan Food Supply Chain Network
Abstract
Nanas bogor dikembangkan sebagai komoditas asli dari Kabupaten Bogor,
terutama sebagai salah satu potensi sumber daya lokal yang ada di Kecamatan
Cijeruk. Adanya potensi pengembangan nanas di Kabupaten Bogor akan sangat
baik apabila didukung dengan suatu sistem pemasaran yang efisien dan
berkelanjutan karena produk pertanian seperti nanas harus segera dipasarkan
karena sifatnya yang bulky, perishable, dan voluminous. Untuk mengetahui sejauh
mana optimalisasi pemasaran nanas pada rantai pasok nanas Kecamatan Cijeruk
dan upaya perbaikan yang dapat dilakukan, dilakukan analisis kondisi dan kinerja
rantai pasok dengan kerangka Food Supply Chain Network (FSCN). Selain itu,
karena lembaga pemasaran berpengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh
petani, dilakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan saluran
pemasaran oleh petani. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kondisi dan
kinerja rantai pasok nanas Bogor di Kecamatan Cijeruk dan mengetahui faktorfaktor
yang mempengaruhi pilihan saluran pemasaran.
Berdasarkan kerangka analisis FSCN, sistem pemasaran nanas di
Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor belum menerapkan pengelolaan rantai
pasok yang modern. Hal tersebut dilihat dari rantai pasok nanas yang belum
memenuhi kriteria yang diinginkan dalam kerangka analisis deskriptif FSCN.
Rantai pasok belum memiliki sasaran yang jelas, proses bisnis belum terintegrasi,
manajemen tidak diterapkan dalam rantai pasok, serta terdapat kendala pada
sumber daya rantai pasok terutama dalam hal permodalan. Hal ini tidak otomatis
menunjukkan bahwa kondisi sistem pemasaran nanas di Kecamatan Cijeruk tidak
baik, melainkan tuntutan kriteria di dalam FSCN terlalu banyak dan kurang tepat
diterapkan untuk rantai pasok pertanian di negara berkembang, terlebih untuk
lingkup yang kecil seperti Kecamatan Cijeruk.
Meski demikian, pengukuran kinerja rantai menunjukkan hasil yang cukup
baik. Seluruh lembaga pemasaran menjalankan fungsi-fungsi pemasaran dengan
cukup baik, penentuan harga ditentukan oleh mekanisme pasar, sebagian besar
pembayaran dilakukan secara tunai, dan terdapat kerja sama antar lembaga
pemasaran. Selain itu farmer’s share pada masing-masing cukup besar sehingga
cukup menguntungkan bagi petani, meskipun masih ada satu dari sepuluh saluran
pemasaran yang belum efisien. Faktor yang berpengaruh signifikan dalam
pengambilan keputusan petani nanas dalam memilih saluran pemasaran adalah
biaya pemasaran. Sebagian besar petani menjual nanasnya kepada pedagang
pengumpul desa karena lokasi yang dekat sehingga biaya pengangkutan lebih
murah.
Collections
- MT - Economic and Management [2875]