dc.description.abstract | Perkembangan teknologi pengolahan pangan telah melahirkan berbagai
produk makanan olahan. Fenomena tersebut berhasil menggeser pilihan pangan
masyarakat Indonesia dari makanan hasil olahan sendiri ke arah makanan olahan
jadi. Peralihan pangan yang juga teridentifikasi pada masyarakat desa turut dipicu
oleh maraknya iklan makanan di televisi. Iklan-iklan televisi makanan olahan
pabrik dirancang untuk menanamkan gambaran positif tentang makanan yang
diiklankan. Merambahnya produk makanan olahan pabrik di pedesaan dapat
memperkuat efek persuasif dari iklan televisi. Selain berdampak menghambat
program ketahanan pangan di desa, kebiasaan mengonsumsi makanan olahan
pabrik dapat mengancam pelestarian makanan tradisional dan mengakibatkan
pengeluaran tidak efektif dan efisien, khususnya pada rumah tangga di pedesaan.
Mengingat televisi kini telah menjangkau daerah pedesaan, televisi berpeluang
menjadi sumber informasi utama Ibu rumah tangga di pedesaan yang memiliki
peran dominan dalam menyediakan makanan untuk keluarga.
Teori kultivasi berasumsi bahwa semakin banyak khalayak mendapatkan
terpaan konten televisi tentang suatu objek yang konsisten, semakin sesuai persepsi
dan sikapnya terhadap objek tersebut dengan gambaran yang ditampilkan televisi.
Penelitian bertujuan untuk: 1) menganalisis tingkat terpaan iklan televisi makanan
olahan pabrik pada ibu rumah tangga di pedesaan, 2) menganalisis sikap ibu rumah
tangga di pedesaan terhadap makanan olahan pabrik, dan 3) menganalisis hubungan
terpaan iklan televisi dengan sikap ibu rumah tangga di pedesaan terhadap makanan
olahan pabrik.
Penelitian didesain sebagai penelitian suvei dengan pendekatan kuantitatif.
Responden penelitian adalah 104 ibu rumah tangga yang memiliki anak, merupakan
pemirsa televisi (TV), dan berusia 20-60 tahun di wilayah pedesaan Desa
Curugbitung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Teknik sensus digunakan
karena jumlah populasi yang kecil. Hubungan iklan TV makanan olahan pabrik
dengan sikap ibu rumah tangga terhadap makanan olahan pabrik dianalisis melalui
uji korelasi Spearman, menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS)
versi 22 untuk Windows. Realita makanan olahan pabrik yang dibangun dalam
iklan televisi makanan olahan pabrik diobservasi pada jam prime time di hari kerja
dan akhir pekan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan olahan pabrik ditampilkan
dalam iklan-iklan TV antara lain sebagai makanan yang memiliki rasa dan aroma
nikmat, cita rasa alami, praktis, ekonomis, baru, aman dikonsumsi, berdampak
positif bagi tubuh, serta menciptakan suasana kekeluargaan dan persahabatan. Iklan
TV makanan olahan pabrik ditonton setiap hari oleh sebagian besar responden,
sambil melakukan kegiatan lain atau dengan perhatian penuh dari awal hingga
akhir, sehingga terpaan iklan TV makanan olahan pabrik pada responden tergolong
sedang atau tinggi. Unsur iklan yang paling banyak diingat responden adalah
bintang iklan dan skenario iklan. Sikap sebagian besar responden terhadap makanan
olahan pabrik netral, dimana responden memiliki pengetahuan cukup baik tentang
bahaya makanan olahan pabrik bagi kesehatan, perasaan yang cenderung positif
terhadap kepraktisan, kenikmatan rasa, dan dampak bagi gaya hidup, namun netral
terhadap kealamian, nilai gizi, dan keamanan pangan, serta keinginan konsumsi
yang tinggi. Hasil analisis uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa terpaan iklan
TV makanan olahan pabrik memiliki hubungan searah yang sangat lemah dan tidak
nyata dengan sikap responden terhadap makanan olahan pabrik. Atensi responden
menonton iklan TV makanan olahan pabrik memiliki hubungan yang cukup kuat,
nyata, dan searah, dengan sikap responden terhadap makanan olahan pabrik, tetapi
sebaliknya dengan frekuensi menonton.
Hasil penelitian mengimplikasikan bahwa iklan TV bukan sumber informasi
utama responden tentang makanan olahan pabrik. Responden juga memperoleh
informasi dari program TV lain dan saluran-saluran interpersonal. Media
penyuluhan audio visual tentang produk pangan lokal dan pilihan makanan tepat
keluarga yang didesain secara menarik bagi ibu rumah tangga di pedesaan dan
disampaikan dengan memanfaatkan saluran-saluran komunikasi interpersonal
disarankan untuk membentuk sikap positif ibu rumah tangga di pedesaan terhadap
produk pangan lokal. | id |