Show simple item record

dc.contributor.advisorSimbolon, Domu
dc.contributor.advisorYusfiandayani, Roza
dc.contributor.advisorWiryawan, Budy
dc.contributor.authorPrayitno, Muhamad Riyono Edi
dc.date.accessioned2016-12-28T03:01:32Z
dc.date.available2016-12-28T03:01:32Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82295
dc.description.abstractRumpon laut dalam mulai diperkenalkan kepada nelayan di Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur pada awal tahun 2005. Kegiatan penangkapan menggunakan alat tangkap pukat cincin dan pancing ulur mulai dikenal dan berkembang pesat sejak diperkenalkannya rumpon. Produksi hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan, Kabupaten Pacitan semakin meningkat setiap tahunnya. Jumlah rumpon yang dipasang oleh nelayan pun semakin banyak, hingga pada tahun 2014 jumlahnya sekitar 250 unit. Penggunaan rumpon dan kegiatan penangkapan yang berlebihan dikhawatirkan akan mengganggu keberlanjutan sumber daya ikan yang ada di perairan dan pada akhirnya akan mengancam keberlanjutan usaha perikanan tangkap yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menaksir produktivitas hasil tangkapan alat tangkap yang dioperasikan di sekitar rumpon laut dalam; mengevaluasi daerah penangkapan ikan di sekitar rumpon laut dalam; dan menentukan dampak penggunaan rumpon laut dalam dan teknologi penangkapan terhadap keberlanjutan sumber daya ikan. Penelitian ini dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tamperan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur pada bulan Januari sampai Februari 2015. Data produksi harian yang didaratkan di PPP Tamperan pada tahun 2014 digunakan untuk menghitung produksi dan produktivitas secara temporal per bulan dan per fase bulan. Ikan contoh sebanyak 279 ekor dari 6 spesies yang dominan tertangkap diambil secara acak dari 3 kapal pukat cincin dan 2 kapal pancing ulur yang beroperasi di 8 rumpon yang berbeda untuk analisis distribusi ukuran ikan, analisis kematangan gonad dan analisis isi perut. Wawancara dilakukan terhadap pemilik, nakhoda dan anak buah kapal pukat cincin dan pancing ulur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas hasil tangkapan pukat cincin dan pancing ulur yang dioperasikan di sekitar rumpon lebih stabil secara temporal berdasarkan fase bulan sehingga kedua alat tangkap tersebut dapat dioperasikan saat bulan gelap maupun terang. Produktivitas rata-rata pukat cincin yaitu sebesar 7 ton/trip, sedangkan pancing ulur sebesar 0.9 ton/trip. Rumpon laut dalam dapat menjadi daerah penangkapan ikan karena terdapat 16 jenis ikan yang berasosiasi di sekitarnya, termasuk jenis ikan cakalang dan tuna sirip kuning yang menjadi target penangkapan pukat cincin dan pancing ulur. Penggunaan rumpon mampu meningkatkan efisiensi waktu dan peluang keberhasilan penangkapan, namun dapat berdampak negatif berupa meningkatnya peluang tertangkapnya ikan non-target dan ikan dengan ukuran yang tidak layak tangkap oleh pukat cincin serta menggiring ikan ke perairan yang tidak produktif sehingga dapat mengancam keberlanjutan sumber daya ikan. Rumpon sesuai sebagai daerah penangkapan ikan pancing ulur, namun tidak sesuai sebagai daerah penangkapan ikan pukat cincin.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultral University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcCapture of marineid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcPacitan-Jawa Timurid
dc.titlePemanfaatan Rumpon Laut Dalam Sebagai Daerah Penangkapan Ikan Dan Dampaknya Terhadap Keberlanjutan Sumber Daya Ikanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keyworddaerah penangkapan ikanid
dc.subject.keywordproduktivitasid
dc.subject.keywordrumpon laut dalamid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record