Produksi Telur Dan Biologi Populasi Undur-Undur Laut Famili Hippidae (Decapoda; Crustacea) Di Pantai Bengkulu
View/ Open
Date
2016Author
Edritanti, Quratul
Farajallah, Achmad
Wardiatno, Yusli
Metadata
Show full item recordAbstract
Undur-undur laut merupakan nama lokal untuk anggota famili Hippidae
dan Albuneidae di bawah superfamili Hippoidea (Decapoda; Crustacea). Tujuan
penelitian ini adalah untuk menggali data dan informasi produksi telur dan
dinamika populasi undur-undur laut Famili Hippidae di pantai Bengkulu.
Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2015 hingga Januari 2016. Pengambilan
sampel dilakukan di tiga lokasi pantai. Metode yang digunakan untuk
pengambilan sampel yaitu jelajah (road sampling) di area intertidal. Analisis
Alometrik persamaan (Y = axb) digunakan untuk menunjukkan hubungan antara
fekunditas dan ukuran betina bertelur. ANOVA diaplikasikan pada hubungan
antara jumlah telur dengan setiap stadia. Hasil yang di ditemukan bila penyebaran
tersebut mengumpul pada satu stadia tertentu, maka dilanjutkan dengan uji LSD.
Distribusi ukuran kelas dihitung dengan jumlah individu undur-undur laut yang
telah tertangkap, kemudian di dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dan
panjang karapaks. Parameter pertumbuhan dapat diestimasi menggunakan model
pertumbuhan von Bertalanffy. Nilai koefisien pertumbuhan (K) dan panjang
asimtotik (CL∞) dilakukan dengan menggunakan metode elefan yang diturunkan
dari model von Bertalanffy. Analisis dilakukan dengan menggunakan program
FISAT II. Laju mortalitas total (Z) diduga dengan metode kurva hasil tangkapan
yang dikonversi ke panjang (Pauly 1983), sedangkan laju mortalitas alami (M)
diduga dengan metode persamaan empiris Pauly (1980). Parameter dean untuk
mengetahui tipe pantai Bengkulu.
Undur-undur laut dari famili Hippidae di pantai Bengkulu memiliki
jumlah telur yang tinggi seiring dengan meingkatnya panjang karapaks, hal ini
telah menjadi fenomena umum di crustacean. Tahap perkembangan embrio pada
famili Hippidae merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah telur
pada crustacean, hal ini dikarenakan semakin berkembang stadia telur, maka
volume telur akan meningkat, sehingga menyebabkan banyak telur yang terlepas
dari pleopods. Nilai rata-rata RO famili Hippidae masih dalam kisaran nilai RO
dari kelompok kepiting brachyuran [3-22%], tetapi lebih rendah dari udang
callianassid, namun lebih tinggi dibandingkan dengan udang atyid.
Panjang karapaks asimtotik betina famili Hippidae di pantai Bengkulu
lebih besar daripada jantan. Perbedaan pertumbuhan jantan dan betina biasanya
disebabkan oleh perbedaan penggunaan energi yang digunakan untuk proses
reproduksi. Undur-undur laut famili Hippidae di Bengkulu mengalami rekrutmen
sepanjang tahun. Tingkat eksploitasi famili Hippidae di pantai Bengkulu pada
famili Hippidae betina lebih tinggi daripada jantan. Laju eksploitasi tersebut lebih
disebabkan oleh predator di alam, karena masyarakat Bengkulu masih belum
banyak mengenal undur-undur laut.
Collections
- MT - Veterinary Science [899]