Show simple item record

dc.contributor.advisorGaol, Jonson Lumban
dc.contributor.advisorAgus, Syamsul Bahri
dc.contributor.authorManuputty, Agnestesya
dc.date.accessioned2016-10-13T02:19:28Z
dc.date.available2016-10-13T02:19:28Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81686
dc.description.abstractEkosistem lamun mempunyai peranan yang penting di daerah pesisir, oleh karena itu kelestariannya perlu dijaga. Salah satu upaya untuk menjaga kelestarian lamun adalah dengan kegiatan monitoring berdasarkan data spasial menggunakan teknik penginderaan jauh. Saat ini, penelitian mengenai pemetaan ekosistem lamun khususnya menggunakan berbagai penajaman citra dari citra resolusi tinggi dan mengetahui akurasi hingga tingkat kerapatan lamun masih sangat terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan padang lamun dan kerapatanya dari citra satelit resolusi tinggi. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Karang Bongkok dan Kotok pada tanggal 15-18 Agustus 2014 dan 17-20 Maret 2015. Data citra satelit yang digunakan adalah citra satelit WorldView-2 dengan tanggal akusisi 5 Oktober 2013. Metode yang digunakan pada pengolahan data citra adalah Depth Invariant Index (DII) dan Principle Component Analysis (PCA) dengan klasifikasi menggunakan algoritma Support Vector Machine (SVM). Berdasarkan hasil penelitian, luas ekosistem lamun di Karang Bongkok dengan metode DII adalah 19,51 ha dengan akurasi 72%, sedangkan dengan metode PCA diperoleh luas sebesar 37,01 ha dengan akurasi sebesar 81%. Luas ekosistem lamun di Pulau kotok dengan metode DII adalah 2,57 ha dengan akurasi sebesar 83%, sedangkan dengan metode PCA diperoleh sebasar 2.63 ha dengan akurasi sebesar 84.29%. Kelas lamun yang dibangun hingga tingkat kerapatan adalah 4 kelas yaitu LJ (lamun jarang), LS (lamun sedang), LP (lamun padat) dan LSP (lamun sangat padat), sedangkan hasil klasifikasi menggunakan algoritma SVM pada citra hasil transformasi DII dapat mengidentifikasikan 3 kelas dari kelas yang dibangun berdasarkan data lapanagan yaitu LS, LP dan LPS dengan akurasi 50.86% di Pulau Kotok, sedangkan di Karang Bongkok yaitu LJ, LS dan LP dengan akurasi 50.85%. Sementara hasil klasifikasi menggunakan algoritma yang sama pada citra hasil transformasi PCA mampu menghasilkan ke empat skema yang dibangun di Pulau Bongkok dengan akurasi 54.93% dan di Pulau Kotok akurasi sebesar 52.99%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricutural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcCoralid
dc.titleAkurasi Pemetaan Padang Lamun Dari Citra Satelit Worldview-2 Di Perairan Karang Bongkok Dan Kotok Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribuid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordPemetaan ekosistem lamunid
dc.subject.keywordDIIid
dc.subject.keywordPCAid
dc.subject.keywordakurasiid
dc.subject.keywordKarang Bongkokid
dc.subject.keywordPulau Kotokid
dc.subject.keywordWorldView-2.id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record