Show simple item record

dc.contributor.advisorBaskoro, Dwi Putro Tejo
dc.contributor.authorPuspasari, Winda Diah
dc.date.accessioned2016-09-28T03:02:58Z
dc.date.available2016-09-28T03:02:58Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81597
dc.description.abstractKabupaten Bogor merupakan wilayah daratan dengan kondisi morfologi wilayah yang bervariasi, sebagian besar berupa dataran tinggi, perbukitan dan pegunungan dengan batuan penyusunnya didominasi oleh hasil letusan gunung api yang mempunyai sifat meresapkan air hujan tergolong besar. Jenis pelapukan batuan ini relatif rawan terhadap gerakan tanah bila mendapatkan siraman curah hujan yang tinggi. Jenis tanah penutup didominasi oleh material vulkanik lepas agak peka dan sangat peka terhadap erosi, antara lain Latosol, Aluvial, Regosol, Podsolik dan Andosol. Kondisi fisik wilayah yang berpotensi terjadi longsor dan bencana longsor yang terus meningkat memerlukan analisis bahaya dan risiko longsor untuk mempertimbangkan pola ruang wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Menganalisis dan memetakan bahaya (hazard) longsor di Kabupaten Bogor berdasarkan determinan faktor dari kejadian longsor yang ada; (2) Menganalisis risiko bencana longsor berdasarkan keterkaitan antara penggunaan lahan, RTRW dan Bahaya Longsor; (3) Merumuskan arahan sebagai upaya untuk menekan dampak dari bencana longsor. Metode analisis yang digunakan meliputi analisis spasial, analisis atribut dan analisa AHP-SWOT. Analisis spasial dan atribut memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan menggunakan skor dan bobot untuk setiap parameter, yang selanjutnya di klasifikasikan ke dalam 5 kelas, yaitu kelas sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Semakin tinggi skor dan bobot, maka pengaruhnya akan semakin tinggi terhadap kejadian longsor, begitu juga sebaliknya. Analisis spasial dan atribut meliputi pembuatan peta suseptibilitas, peta bahaya longsor dan peta risiko longsor. Analisa AHP-SWOT dilakukan untuk strategi pengendalian longsor. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Bogor memiliki: (1) kelas bahaya longsor cukup variatif, mulai dari kelas bahaya longsor rendah sampai dengan sangat tinggi, dengan persentase terbesar berada pada kelas bahaya rendah (33.68%) untuk daerah yang dianalisis; (2) kelas risiko longsor terbesar berada pada kelas risiko rendah (55.95%) untuk daerah yang dianalisis; (3) Strategi pengendalian longsor untuk arahan prioritas pertama adalah membuat pola ruang yang sudah mempertimbangkan kondisi bahaya longsor dan menerapkannya dengan lebih teliti dan ketat dalam memberikan ijin penggunaan lahan, bantuan desa untuk lebih peduli melihat perubahan lingkungan dan bantuan bidang pengawasan jika ada perubahan penggunaan lahan terutama di daerah rawan longsorid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcRegional planningid
dc.subject.ddcRegional developmentid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleAnalisis Bahaya Dan Risiko Tanah Longsor Dan Hubungannya Dengan Pola Ruang Wilayah Kabupaten Bogor.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordlongsorid
dc.subject.keywordbahayaid
dc.subject.keywordpenataan ruangid
dc.subject.keywordAHPid
dc.subject.keywordSWOTid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record