Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Vincentius Paulus
dc.contributor.advisorAgus, Syamsul Bahri
dc.contributor.authorSubarno, Tarlan
dc.date.accessioned2016-09-21T01:59:41Z
dc.date.available2016-09-21T01:59:41Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81583
dc.description.abstractInformasi tentang karakteristik dasar perairan merupakan salah satu variabel penting yang perlu dipertimbangkan dalam pengelolaan ekosistem di perairan pesisir dan laut. Oleh karena itu pengembangan metode dalam penerapan teknologi penginderaan jauh untuk mengkaji karakteristik perairan laut dangkal perlu terus dilakukan. Kajian ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu (1) pendugaan kedalaman perairan melalui citra satelit WorldView-2 menggunakan algoritma rasio kanal, dan (2) klasifikasi geomorfologi dasar perairan melalui pendekatan Benthic Terrain Modeler (BTM). BTM merupakan suatu metode untuk menganalisis habitat dasar dan geomorfologi perairan dangkal. Aplikasi BTM memerlukan data kedalaman (batimetri) sebagai input utama. Data kedalaman yang digunakan diperoleh dari integrasi beberapa sumber yaitu data kedalaman dari peta batimetri, data kedalaman hasil survei pemeruman, dan data kedalaman hasil transformasi citra satelit WorldView-2. Survei lapang untuk groundcheck daerah penelitian dan pemeruman menggunakan Mapsounder 585 dilakukan pada bulan Maret 2015. Daerah penelitian dibatasi oleh koordinat 106o33’8,3”-106o35’34,73”BT dan 5o38’41,11”-5o39’41,59”LS. Transformasi citra satelit menjadi data kedalaman dilakukan dengan beberapa pendekatan, diantaranya adalah dengan pemisahan wilayah kajian. Transformasi citra yang dilakukan mampu menghasilkan kedalaman estimasi yang cukup baik hingga kedalaman 17 m. Data kedalaman hasil integrasi dianalisis menggunakan BTM untuk memperoleh nilai Bathymetric Position Index (BPI), dan Slope, serta mengklasifikasi Struktur Geomorfologi. Rentang nilai BPI yang dihasilkan berbanding lurus dengan luas lingkup spasial (scalefactor) yang diberikan. Nilai kelerengan (slope) berada pada rentang 0-75,6o dengan cell size 2x2 m. Nilai-nilai BPI dan nilai kelerengan disusun sebagai kamus klasifikasi digunakan dalam menentukan struktur geomorfologi dasar perairan pulau Harapan-Kelapa. Terdapat 13 kelas struktur geomorfologi di Pulau Harapan-Kelapa, yaitu: Broad slope, Crevices-narrow gullies between rock outcrops, Current scoured depression on slope, Narrow depressions at the base of rock outcrops, Flat plains,Flat ridges tops-upper slopes, Local depression-current scours on flat, Local ridges-boulders-pinnacles on slopes, Local ridges-boulders-pinnacles on broad depression, Local ridges-boulders-pinnacles on broad flats, Rock outcrop highs-narrow ridges, Scarp-cliff-or small local depression on slope, dan Steep slopes.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcHabitatid
dc.subject.ddcBenthosid
dc.titleKajian Geomorfologi Habitat Bentik Perairan Dangkal Pulau Harapan-Kelapa, Kepulauan Seribuid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBenthic Terrain Modelerid
dc.subject.keywordgeomorfologiid
dc.subject.keywordcitra WorldView-2id
dc.subject.keywordrasio kanalid
dc.subject.keywordbatimetriid
dc.subject.keywordPulau Harapan-Kelapa.id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record