Show simple item record

dc.contributor.advisorNirmala, Kukuh
dc.contributor.advisorAffandi, Ridwan
dc.contributor.authorNasmi, Jannesa
dc.date.accessioned2016-09-21T01:56:18Z
dc.date.available2016-09-21T01:56:18Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81561
dc.description.abstractjarak antara tempat sumber benih dan tempat pembesaran, maka dilakukan transportasi benih ikan gabus. Salah satu upaya untuk mengefisiensikan biaya transportasi adalah dengan menambah kepadatan ikan dalam media transportasi. Kepadatan ikan yang tinggi dalam media menyebabkan CO2 di media semakin meningkat karena proses respirasi. Senyawa CO2 bereaksi dengan air menghasilkan asam karbonat (H2CO3) yang dapat menurunkan pH dalam air. Perubahan kondisi lingkungan ini akan menyebabkan ikan mengalami stres sehingga mengganggu kondisi fisiologis dan akhirnya dapat menyebabkan kematian. Jumlah konsumsi oksigen dipengaruhi oleh kebutuhan energi. Semakin banyak energi yang dibutuhkan maka jumlah konsumsi oksigen semakin meningkat. Penambahan garam di dalam media dapat membantu ikan dalam mengurangi penggunaan energi, karena apabila tekanan osmotik lingkungan mendekati tekanan osmotik cairan tubuh ikan, maka energi hasil metabolisme hanya sedikit yang digunakan untuk penyesuaian diri dengan tekanan osmotik lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pemberian garam 3 ppt ke dalam media transportasi dengan kepadatan ikan yang berbeda terhadap perubahan kualitas air, tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian dan tingkat stres pascatransportasi. Penelitian ini terdiri atas dua tahap kegiatan, yaitu tahap satu adalah transportasi selama 24 jam dan tahap 2 adalah pemeliharaan pascatransportasi selama 21 hari. Penelitian tahap satu bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan garam 3 ppt dengan kepadatan benih yang diangkut berbeda dalam mempertahankan kondisi kualitas air dan menekan jumlah kematian selama transportasi. Transportasi benih ikan gabus dilakukan dengan 5 perlakuan, yaitu perlakuan kontrol tanpa garam (kepadatan 30 ekor.L-1) dan perlakuan penambahan garam 3 ppt (kepadatan 30, 45, 60 dan 75 ekor.L-1). Pada saat transportasi benih ikan gabus, diamati perubahan kualitas air dan tingkat kelangsungan hidup (TKH). Hasil penelitian dengan perlakuan penambahan garam dalam media transportasi dapat mempertahankan kondisi kualitas air dan menghasilkan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa garam. Penelitian tahap dua bertujuan untuk mengamati tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan dan menganalisis tingkat stres (gradien osmotik, glukosa darah, hematologi, pH darah dan aktivitas lisozim). Setelah masa transportasi, benih dari setiap perlakuan dipelihara 30 ekor per akuarium pada media bersalinitas 0 ppt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan pascatransportasi tidak berbeda nyata pada kepadatan yang berbeda serta pada perlakuan tanpa garam. Tingkat stres perlahan telah kembali normal hingga hari ke-21 pemeliharaan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcChanna striataid
dc.titleTransportasi Benih Ikan Gabus Channa Striata Dengan Kepadatan Berbeda Pada Media Bersalinitas 3 Ppt.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordChanna striataid
dc.subject.keywordgaramid
dc.subject.keywordkepadatanid
dc.subject.keywordtingkat stresid
dc.subject.keywordtransportasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record