Aksesibilitas Informasi Dan Kesenjangan Pengetahuan Petani Kasus Program Layanan Informasi Desa Di Kabupaten Karawang.
View/ Open
Date
2016Author
Kuntoro, Diadji
Lubis, Djuara P
Sadono, Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Peranan informasi dalam sektor pertanian sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan produktivitas usahatani. Akan tetapi masalah yang sering dihadapi oleh para pelaku usahatani di Indonesia adalah tidak meratanya informasi yang diperoleh oleh para pelaku usahatani. Sebagian golongan petani mampu mengakses informasi dalam jumlah yang besar (rich information), namun sebagian lain hanya mampu mengakses informasi dalam jumlah yang sedikit (poor information). Keberadaan kedua golongan itu dapat mendorong munculnya sebuah fenomena sosial yang dinamakan kesenjangan pengetahuan. Berangkat dari permasalahan tersebut, dibentuklah sebuah program yang bernama Layanan Informasi Desa (LISA) yakni program penyedia informasi pertanian yang berbasis pesan singkat atau sms, tujuannya adalah untuk memudahkan semua golongan petani dalam mengakses informasi pertanian. Kemudahan akses terhadap informasi adalah kunci dalam peningkatan pengetahuan. Dengan kata lain jika seseorang yang memiliki informasi yang memadai maka hal itu akan berdampak kepada tingkat pengetahuannya.
Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan karaktersitik individu, aksesibilitas informasi dan tingkat pengetahuan petani di Kabupaten Karawang; (2) menganalisis hubungan antara karakteristik individu dengan aksesibilitas informasi petani di Kabupaten Karawang; (3) menganalisis hubungan antara faktor lingkungan petani dengan aksesibilitas informasi petani di Kabupaten Karawang (4) menganalisis hubungan antara aksesibilitas informasi dengan tingkat pengetahuan petani dan (5) menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya kesenjangan pengetahuan antara petani.
Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Karawang yang ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Karawang merupakan salah satu lokasi di mana program Layanan informasi desa (LISA) diterapkan. Jumlah responden 100 orang petani pengguna LISA. Data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan instrumen penelitian kuesioner kemudian dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Rank Speaman dan uji t-test menggunakan SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan nyata dan positif antara karakteristik individu petani (pendidikan, luas lahan, dan kepemilikan media TI) dengan aksesibilitas informasi. Sama halnya dengan faktor lingkungan (ketersediaan infrastruktur) menunjukkan hubungan yang nyata dengan aksesibilitas informasi. Sementara itu aksesibilitas informasi (sumber informasi, ragam informasi dan frekuensi informasi) berhubungan nyata dengan tingkat pengetahuan petani. Hasil lain yang diperoleh adalah terdapat kesenjangan pengetahuan antara petani yang berlahan luas dan yang berlahan sempit.
Collections
- MT - Human Ecology [2081]