Show simple item record

dc.contributor.advisorSupriyono, Eddy
dc.contributor.advisorBudiardi, Tatag
dc.contributor.authorLukmini, Aisyah
dc.date.accessioned2016-09-21T01:51:40Z
dc.date.available2016-09-21T01:51:40Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81530
dc.description.abstractFentin asetat (C20H18O2Sn) merupakan senyawa organotin yang banyak digunakan sebagai bahan aktif dalam formulasi moluskisida pertanian. Penggunaan senyawa ini akan meninggalkan residu dalam lingkungan biotik dan abiotik. Lebih lanjut, fentin asetat bersifat mudah larut dalam lemak (lipofilik) sehingga dapat terserap dan terakumulasi di dalam tubuh organisme dan dapat mengganggu fisiologi biota budidaya. Senyawa ini diketahui mampu menurunkan laju pengambilan makanan, laju pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup dan menghambat sekresi hormon insulin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis toksisitas fentin asetat pada kondisi akut, serta menganalisis pengaruh fentin asetat pada kondisi sublethal terhadap karakteristik hematologi, kadar glukosa, kelangsungan hidup dan pertumbuhan juvenil ikan nila. Bahan uji yang digunakan adalah fentin asetat (C20H18O2Sn). Hewan uji yang digunakan adalah juvenil ikan nila dengan bobot rata-rata 8,90±0,13 g. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan konsentrasi fentin asetat berbeda. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap meliputi uji nilai kisaran, uji akut, dan uji toksisitas sublethal. Pada uji nilai kisaran digunakan 8 taraf konsentrasi yaitu K (kontrol), A (0,0075 ppm), B (0,025 ppm), C (0,0375 ppm), D (0,05 ppm), E (0,0625 ppm), F (0,06875 ppm), dan G (0,075 ppm) masing-masing dengan dua kali ulangan. Uji akut menggunakan 8 taraf konsentrasi yaitu K (kontrol), A (0,011 ppm), B (0,015 ppm), C (0,021 ppm), D (0,029 ppm), E (0,04 ppm), F (0,056 ppm), dan G (0,075 ppm) masing-masing dengan tiga kali ulangan. Uji toksisitas sublethal menggunakan 4 taraf konsentrasi yaitu K (kontrol), A (0,003 ppm), B (0,008 ppm) dan C (0,015 ppm) masing-masing dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai konsentrasi ambang bawah moluskisida fentin asetat (LC0-48 jam) adalah 0,0075 ppm dan nilai ambang atas (LC100-24 jam) adalah 0,075 ppm. Nilai LC50- 24 ; 48; 72; dan 96 jam moluskisida fentin asetat terhadap ikan nila adalah 0,058 ppm, 0,047 ppm, 0,036 ppm dan 0,03 ppm. Konsentrasi sublethal moluskisida fentin asetat berpengaruh nyata terhadap penurunan total eritrosit, kadar hemoglobin, kadar hematokrit, laju pertumbuhan, dan kelangsungan hidup. Total eritrosit, kadar hemoglobin, kadar hematokrit, laju pertumbuhan, dan kelangsungan hidup tertinggi terdapat pada kontrol sedangkan yang terendah pada perlakuan C. Hasil penelitian juga menunjukkan terjadi peningkatan total leukosit serta kadar glukosa darah ikan uji. Total leukosit dan kadar glukosa tertinggi ada pada perlakuan C, sedangkan yang terendah pada kontrol. Nilai LC50-96 jam moluskisida fentin asetat adalah sebesar 0,03 ppm. Terjadi penurunan total eritrosit, kadar hemoglobin, dan kadar hematokrit, tingkat kelangsungan hidup serta peningkatan leukosit dan kadar glukosa pada tingkat sublethal yang terjadi mulai konsentrasi 0,003 ppm.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcFish freshwaterid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleToksisitas Moluskisida Fentin Asetat Terhadap Karakteristik Hematologi Dan Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis Sp.).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordtoksisitasid
dc.subject.keywordhematologiid
dc.subject.keywordikan nilaid
dc.subject.keywordfentin asetatid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record