Show simple item record

dc.contributor.advisorIrzaman
dc.contributor.advisorIrmansyah
dc.contributor.authorSanigraha, Beni
dc.date.accessioned2016-08-30T04:04:45Z
dc.date.available2016-08-30T04:04:45Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81412
dc.description.abstractSenyawa barium oksida (BaO), stronsium oksida (SrO) dan titanium dioksida (TiO2) adalah bahan dasar pembentuk material elektronik barium strontium titanat (BaxSrx-1TiO3). Ikatan pada molekul dapat dipandang sebagai sebuah sistem massa tereduksi yang dihubungkan oleh ikatan dengan sifat seperti pegas. Interaksi radiasi inframerah dengan material dapat dipahami dalam istilah perubahan dipole molekular yang terkait dengan vibrasi pegas ikatan molekular. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur kristal dan konstanta pegas gaya ikatan senyawa barium oksida, stronsium oksida dan titanium dioksida. Penelitian ini menggunakan bahan barium oksida (99.5%), stronsium oksida (99.5%) dan titanium dioksida (99%). Penentuan struktur kristal dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama adalah menduga stuktur geometri dengan menghitung jari-jari ionik Tahap selanjutnya adalah karakterisasi menggunakan XRD dengan radiasi pada 40 kV dan 30 mA, target Cu-Kα (λ=1.5406 Ǻ), dengan jangkauan sudut 10o-80o menggunakan step 0.02o. Data diolah menggunakan metode Cohen dan Cramer hasilnya digunakan untuk menentukan indeks Miller dan parameter kisi dari struktur kristal material tersebut. Karakterisasi gugus fungsi menggunakan data spektroskopi Fourier Transform Infrared (FTIR) dengan bilangan gelombang dari 400 - 4000 cm-1. Konstanta gaya pegas ikatan senyawa didapat dari persamaan hukum Hooke dan Morse untuk vibrasi anharmonik. Hasil karakterisasi XRD menunjukan bahwa baik barium oksida dan stronsium oksida memiliki struktur kristal kubus dengan parameter kisi masingmasing 5.538 Ǻ dan 5.158 Ǻ. Titanium dioksida memiliki struktur kristal tetragonal dengan parameter kisi untuk a sama dengan b yaitu sebesar 3.634 Ǻ dan parameter kisi c sebesar 3.584 Ǻ, dengan rasio c/a sebesar 0.986. Hasil karakterisasi FTIR menunjukan bahwa konstanta gaya pegas barium oksida, stronsium oksida dan titanium dioksida masing-masing secara berurutan adalah 889, 595 dan 687 N.m-1.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricutural University (IPB)id
dc.subject.ddcBiophysicsid
dc.subject.ddcBiophysicalid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleUji Sifat Kristal Dan Analisis Konstanta Pegas Bahan Bao, Sro Dan Tio2.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbarium oksidaid
dc.subject.keywordFTIRid
dc.subject.keywordkonstanta pegasid
dc.subject.keywordmetode Cramerid
dc.subject.keywordmetode Cohenid
dc.subject.keywordstronsium oksidaid
dc.subject.keywordtitanium dioksidaid
dc.subject.keywordXRDid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record