Show simple item record

dc.contributor.advisorSoviana, Susi
dc.contributor.advisorHadi, Upik Kesumawati
dc.contributor.authorPutra, Agus Kurniawan
dc.date.accessioned2016-08-30T03:58:02Z
dc.date.available2016-08-30T03:58:02Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81405
dc.description.abstractLalat merupakan vektor beberapa penyakit penting medis dan kedokteran hewan. Keberadaan lalat di peternakan sapi perah memberikan pengaruh negatif berupa penurunan produktivitas sapi perah, bobot badan dan mudahnya terjadi perpindahan patogen penyakit antar inang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan ragam jenis lalat, mengukur derajat infestasi, aktivitas harian, fluktuasi populasi dan faktor risiko yang mempengaruhi infestasi lalat di peternakan sapi perah Cibungbulang. Penelitian ini dilakukan pada 27 peternakan sapi perah yang dibagi ke dalam tiga kategori yaitu Peternakan Skala Kecil (1-10 ekor sapi perah/peternakan), Peternakan Skala Menengah (11-20 ekor sapi perah/peternakan) dan Peternakan Skala Besar (>20 ekor sapi perah/peternakan). Koleksi lalat dilakukan dengan menggunakan tangguk serangga pada tubuh lima ekor sapi perah di setiap peternakan (di dalam kandang) dan lima titik pengamatan di lingkungan (di luar kandang) yang terdiri atas 1 titik pada tumpukan jerami, 1 titik pada pakan sapi perah (ampas tahu dan konsentrat), 1 titik pada tempat pembuangan sisa pakan, 1 titik di lokasi pembuangan kotoran sapi perah dan 1 titik pada semak di sekitar kandang. Lalat yang tertangkap selanjutnya dimatikan menggunakan kloroform, kemudian dilakukan identifikasi dengan menggunakan kunci identifikasi. Pengukuran fluktuasi populasi lalat dilakukan dengan menggunakan fly sticky paper pada lima titik di lingkungan yang terdiri atas 1 titik pada tumpukan jerami, 1 titik pada pakan sapi perah (ampas tahu dan konsentrat), 1 titik pada tempat pembuangan sisa pakan, 1 titik di lokasi pembuangan kotoran sapi perah dan 1 titik pada semak di sekitar kandang. Pengukuran faktor risiko terhadap infestasi lalat meliputi pengukuran suhu, kelembapan dan ketinggian tempat setiap peternakan. Sebanyak 26 jenis lalat yang tergolong ke dalam 7 subfamili dan 5 famili telah diidentifikasi dalam penelitian ini. Sebanyak 8 jenis lalat tergolong pengisap darah yaitu Stomoxys calcitrans (19.15%), Haematobia exigua (5.40%), S. indicus (3.20%), S. bengalensis (0.32%), Tabanus rubidus (0.08%), T. striatus (0.06%), S. sitiens (0.02%) dan Hippobosca spp dan 18 jenis lalat pengganggu bukan pengisap darah yaitu Musca domestica (61.72%), Pyrellia proferens (3.95%), M. convexifrons (1.24%), Morellia spp (1.19%), Chrysomya megacephala (1.18%), M. conducens (0.85%), M. inferior (0.69%), M. ventrosa (0.45%), M. sorbens (0.32%), M. formosana (0.06%), Lucillia spp (0.04%), Sarcophaga dux (0.03%), M. asiatica (0.02%), C. rufifacies (0.01%), M. bakeri (0.01%), M. bezzi, M. crassirostris dan Lucillia sericata. Indeks keragaman lalat pada masing-masing kategori peternakan yaitu Peternakan Skala Kecil 1.78 (sedang) di dalam kandang dan 0.80 (rendah) di lingkungan, Peternakan Skala Menengah 1.42 (sedang) di dalam kandang dan 0.79 (rendah) di lingkungan dan Peternakan Skala Besar 1.27 (sedang) di dalam kandang dan 0.43 (rendah) di lingkungan. Derajat infestasi tertinggi M. domestica ditemukan di Peternakan Skala Menengah (78.85 lalat/sapi/12 jam) dan Besar (77.26 lalat/sapi/12 jam). Sementara itu, derajat infestasi tertinggi S. calcitrans (42.93 lalat/sapi/12 jam) iv dan H. exigua (15.02 lalat/sapi/12 jam) ditemukan di Peternakan Skala Kecil. S. calcitrans, H. exigua, T. rubidus dan T. striatus aktif sepanjang hari, sedangkan S. sitiens, S. bengalensis dan S. indicus aktif pada pagi dan sore hari. Populasi Calliphoridae di Peternakan Skala Kecil pada April merupakan populasi tertinggi (49.89%) dari seluruh populasi Calliphoridae di ketiga kategori peternakan selama tiga bulan (April-Juni 2015). Sementara itu, populasi Muscidae tertinggi terdapat di Peternakan Skala Besar selama tiga bulan yaitu 20.41% pada April, 13.42% pada Mei dan 18.43% pada Juni 2015. Terdapat korelasi yang kuat antara suhu (r=0.92) dan kelembapan (r=0.86) terhadap derajat infestasi S. calcitrans baik pada sapi perah maupun lingkungan. Faktor ketinggian tempat tidak berpengaruh terhadap derajat infestasi lalat di peternakan sapi perah. Faktor risiko yang mempengaruhi infestasi lalat selain suhu dan kelembapan adalah keberadaan tumpukan pakan di sekitar kandang, tumpahan pakan di dalam kandang, limbah pakan bercampur manur yang berserakan di sekitar kandang, frekuensi aktivitas pekerja dalam membersihkan kandang dan sapi perah yang rendah, kandang yang memiliki kedekatan dengan permukiman, ukuran populasi sapi perah di kandang dalam satu peternakan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricutural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal husbandryid
dc.subject.ddcVeterinary scienceid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleRagam Jenis Dan Aktivitas Lalat Di Kawasan Usaha Peternakan Sapi Perah Cibungbulang Kabupaten Bogorid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordLalat Dipteraid
dc.subject.keywordaktivitas lalatid
dc.subject.keywordStomoxysid
dc.subject.keywordpeternakan sapi perahid
dc.subject.keywordCibungbulang.id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record