Show simple item record

dc.contributor.advisorIrawadi, Tun Tedja
dc.contributor.advisorRusli, Meika Syahbana
dc.contributor.advisorMangunwidjaja, Djumali
dc.contributor.advisorMas‟Ud, Zainal Alim
dc.contributor.authorKapelle, Imanuel Berly Delvis
dc.date.accessioned2016-08-11T03:40:51Z
dc.date.available2016-08-11T03:40:51Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81331
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara yang terkenal dengan jenis–jenis tumbuhan penghasil minyak atsiri namun pemanfaatannya tidak banyak digunakan untuk diolah menjadi produk jadi seperti obat–obatan. Salah satu minyak atsiri yang sangat potensial dan diproduksi di wilayah Indonesia Timur khususnya Maluku dan Papua adalah minyak lawang. Minyak lawang mengandung dua komponen utama yaitu eugenol dan safrol, dimana safrol memiliki cincin dioxolane yang sangat aktif sehingga dapat dijadikan sebagai prekursor obat sintetik. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah dari minyak lawang yaitu dengan mensintesis senyawa analog kurkumin sebagai obat antikanker. Tujuan penelitian ini secara umum adalah mensintesis senyawa analog kurkumin dari minyak lawang (Cinnamomum cullilawan Blume) yang berpotensi sebagai antikanker. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk; 1) memperoleh produk sintetik piperonal dari minyak lawang, 2) memperoleh produk AKS menggunakan metode gelombang mikro dan metode konvensional, 3) memperoleh produk AKAS menggunakan metode gelombang mikro dan metode konvensional, 4) mengetahui aktivitas sitotoksik produk sintetik analog kurkumin menggunakan metode in vitro terhadap biakan sel kanker payudara T47D, dan 5) mengoptimasi kondisi proses sintesis AKAS metode gelombang mikro menggunakan RSM serta menentukan model terbaik untuk memperoleh kondisi proses optimum. Penelitian ini dilaksanakan dalam lima tahap, yaitu : (1) sintesis piperonal dari minyak lawang, (2) sintesis produk analog kurkumin simetris, (3) sintesis produk analog kurkumin tidak simetris, (4) uji aktivitas sitotoksik senyawa analog kurkumin menggunakan metode in vitro terhadap biakan sel kanker T47D, dan (5) optimasi kondisi proses sintesis AKAS-m. Setiap tahapan proses dianalisis karakterisasi fisik-kimia, rendemen, kemurnian menggunakan GC, GCMS, HPLC dan elusidasi strukur menggunakan FTIR, 1H-NMR dan LCMS. Untuk tahapan uji aktivitas dilakukan pengamatan efek sitotoksik dengan metode MTT dan penentuan konsentrasi penghambatan pertumbuhan 50% sel T47D (IC50) menggunakan analisis probit. Optimasi kondisi proses sintesis menggunakan RSM dan rancangan percobaan box-behnken design dengan tiga variabel bebas. Penelitian ini telah menghasilkan lima hasil utama. Pertama, piperonal sebagai prekursor obat kanker telah disintesis dari minyak lawang dengan tiga tahapan proses, yaitu isolasi safrol dari minyak lawang, isomerisasi safrol, dan oksidasi. Safrol diisolasi dari minyak lawang menggunakan metode kimia (NaOH) dan menghasilkan safrol 17,21%. Proses isomerisasi safrol menghasilkan isosafrol menggunakan sistem bebas pelarut dengan katalis alkali (KOH) pada suhu 120oC selama 6 jam diperoleh rendemen 77,56%. Piperonal diperoleh dari reaksi oksidasi isosafrol menggunakan oksidator KMnO4 dan diperoleh rendemen 65,63%. Kedua, metode proses dan produk analog kurkumin simetris (1,5-bis-benzo[1,3]dioxol-5-yl-penta-1,4-dien-3-one) yang diperoleh dari reaksi kondensasi antara piperonal dengan aseton. Rendemen produk menggunakan metode gelombang mikro pada daya 140 watt selama 2 menit adalah 53,3% (t.l=180 oC) dan metode konvensional selama 3 jam adalah 78,43% (titik leleh =191 oC). Ketiga, metode proses dan produk analog kurkumin tidak simetris (5-benzo[1,3]dioxol-5-yl-1-phenyl-penta-2,4-dien-1-one). Produk analog kurkumin tidak simetris menggunakan dua tahapan reaksi kondensasi, tahapan kondensasi yang pertama antara piperonal dengan asetaldehid menggunakan katalis basa dan metanol selama 3 jam diperoleh produk intermediate (3-benzo[1,3]dioxol-5-yl-propenal) 70,28%. Reaksi kondensasi tahap kedua antara produk intermediate dengan asetofenon menggunakan metode gelombang mikro pada daya 140 watt selama 2 menit diperoleh rendemen 82,82% (t.l = 104 oC) dan metode konvensional selama 3 jam diperoleh 99,55% (titik leleh = 111 oC). Keempat, aktivitas sitotoksik produk sintetik analog kurkumin menggunakan metode in vitro terhadap biakan sel kanker payudara T47D. Uji sitotoksik keempat sampel menggunakan metode MTT menunjukan nilai IC50 yang terbaik adalah produk analog kurkumin tidak simetris (akas). Nilai IC50 untuk produk sintetik mulai dari yang tertinggi yaitu; AKAS-m = 7,247μg/ml; AKAS-k = 125,3μg/ml; AKS-m = 257,79μg/ml; AKS-k = 555,276μg/ml. Kelima, kondisi optimum proses sintesis analog kurkumin tidak simetris menggunakan metode gelombang mikro (AKAS-m). Hasil analisis RSM dengan 3 variabel bebas yaitu daya, waktu dan konsentrasi diperoleh persamaan model matematika ; . Data hasil analisis menggunakan metode RSM diperoleh kondisi proses optimum dengan prediksi yield 97,47 % pada daya 140 watt, waktu 1 menit dan konsentrasi 46,98 mmol. Produk akas-m hasil validasi diperoleh yield 96,97% dengan perbedaan hasil prediksi sebesar 0,5%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcOilsid
dc.subject.ddcCinnamomum oilsid
dc.titleRekayasa Proses Sintesis Senyawa Analog Kurkumin Dari Minyak Lawang (Cinnamomum Cullilawan Blume) Yang Berpotensi Sebagai Antikankerid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordminyak lawangid
dc.subject.keywordantikankerid
dc.subject.keywordsintesis analog kurkuminid
dc.subject.keywordsafrolid
dc.subject.keywordRSMid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record