Show simple item record

dc.contributor.advisorSoewardi, Kadarwan
dc.contributor.advisorHariyadi, Sigid
dc.contributor.authorWarsa, Andri
dc.date.accessioned2016-07-29T02:09:57Z
dc.date.available2016-07-29T02:09:57Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81187
dc.description.abstractWaduk Jatigede yang dibangun dengan membendung Sungai Cimanuk merupakan waduk multifungsi, dengan fungsi utama adalah sebagai penghasil listrik, irigasi, pengendali banjir dan wisata. Waduk ini mempunyai luas 4122 ha dengan kedalaman rata-rata 25,8 m. Jumlah kepala keluarga yang direlokasi untuk pembangunan Jatigede sebanyak 6 955 kepala keluarga dengan 71,3% berprofesi sebagai petani. Pembangunan suatu waduk menyebabkan perubahan ekosistem dan hilangnya mata pencaharian masyarakat yang lahannya tergenang. Tujuan utama pembangunan Waduk Jatigede adalah memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Penelitian dilakukan ini dilakukan dilakukan di Sungai Cimanuk wilayah genangan Waduk Jatigede pada Bulan Februari-Mei 2015. Data yang digunakan merupakan data primer dan sekunder. Pengamatan komunitas ikan dilakukan dengan percobaan penangkapan menggunakan jaring insang (ukuran mata jaring 1-4 inci interval 0,5 inci), pancing dan jala. Percobaan penangkapan dilakukan di empat stasiun yaitu Cimanuk, Cialing, Cinambo dan Genteng. Pengamatan kualitas air dilakukan dilakukan pada inlet Waduk Jatigede yaitu Cinambo, Cialing dan Cimanuk. Pengamatan kualitas air dilakukan di inlet Waduk Jatigede yaitu Sungai Cialing, Sungai Cimanuk dan Sungai Cinambo. Data sekunder diperoleh dari Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung, Satuan Kerja Non Vertikal Waduk Jatigede dan penelusuran pustaka. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengkaji status mutu air beberapa sungai inlet Waduk Jatigede 2. Mengestimasi beban masukkan dan konsentrasi fosfor total awal (P0) yang berasal dari sungai inlet waduk jatigede 3. Menganalisis struktur komunitas ikan di sungai wilayah genangan Waduk Jatigede 4. Mengestimasi daya dukung perairan waduk untuk kegiatan budidaya ikan sistem intensif untuk jaring tunggal, jaring ganda serta perikanan alami 5. Membuat perencanaan pengelolaan waduk yang terintegrasi, optimal dan berkelanjutan Sumber utama air Waduk Jatigede adalah dari Sungai Cimanuk dan beberapa anak sungai yaitu Cinambo dan Cialing. Konsentrasi nitogen dan fosfor total di beberapa sungai wilayah genangan Waduk Jatigede masing-masing berkisar 6,487-14,643 dan 0,010-1,001 mg L-1 dengan konsentrasi klorofil-a berkisar 2,111-7,901 mg m-3. Berdasarkan penilaian dengan menggunakan indeks pencemaran menunjukkan bahwa status mutu air Sungai Cimanuk berdasarkan pemanfaatan golongan I dan II adalah tercemar ringan dengan nilai indeks pencemaran berkisar 1,06-3,58. Untuk pemanfaatan golongan III, sumber air Waduk Jatigede masuk kedalam kategori tidak tercemar-tercemar ringan dengan nilai IP berkisar 0,26-1,64. Jumlah spesies ikan yang tertangkap selama penelitian sebanyak 11 spesies antara lain sapu-sapu (Pterygoplichthys pardalis), sengal (Hemibragus nemurus), nilem (Osteochilus vittatus), nila (Oreochromis niloticus), gabus (Channa striata), lalawak (Barbonymus balleroides), hampal (Hampala macrolepidota), kekel (Glyptothorax platypogon), berod (Mystacembalus erythrotaenia), lele (Clarias batrachus) dan genggehek (Mystacoleucus marginatus). Ikan yang dominan tertangkap adalah genggehek dan lalawak. Ikan yang kemungkinan akan dominan ketika awal penggenangan adalah ikan genggehek, lalawak dan hampal. Pakan alami yang dimanfaatkan oleh komunitas ikan antara lain detritus, krustase, annelida, insekta, moluska, tumbuhan dan fitoplankton. Fitoplankton dimanfaatkan oleh nila dan genggehek namun sebagai pakan tambahan. Setelah menempati Waduk Jatigede, kemungkinan besar kebiasaan makan komunitas ikan akan berubah. Pada saat penggenangan ikan sengal, nila, hampal dan genggehek masing-masing memanfaatkan ikan, fitoplankton, ikan dan fitoplankton sebagai pakan utamanya. Daya dukung perairan Waduk Jatigede sistem jaring tunggal spesies tunggal untuk ikan nila, mas dan bawal masing-masing adalah 6 977; 6 599 dan 8 377 ton tahun-1. Daya dukung kegiatan budidaya di Waduk Jatigede meningkat sebesar 26,9-41,9 % jika menggunakan sistem jaring ganda. Ikan yang dibudidayakan pada sistem jaring ganda adalag ikan mas dan bawal pada jaring utama sedangkan pada jaring kedua adalah ikan nial. Perikanan tangkap dapat dikembangkan dengan penebaran jenis ikan baru yang memanfaatakan pakan yang belum dimanfaatkan optimal oleh ikan asli. Ikan yang umumnya ditebar diperaiaran umum adalah ikan planktivora yaitu nila bandeng (Channos channos) dan tawes (Barbonymus gonionotus). Jumlah optimal benih ikan yang dibutuhkan untuk penebaran masing-masing sebanyak 132 865; 153 388 dan 535 194 ekor tahun-1. Estimasi tersebut dengan asumsi belum ada ikan yang memanfaatakan fitoplankton.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcFishing netid
dc.titleModel Perencanaan Pengelolaan Dan Optimalisasi Waduk Berbasis Perikanan Jaring Apung Dan Perikanan Alami (Studi Kasus: Waduk Jatigede, Sumedang-Jawa Barat)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBeban fosfor totalid
dc.subject.keyworddaya dukungid
dc.subject.keywordperikanan budidayaid
dc.subject.keywordperikanan tangkapid
dc.subject.keywordWaduk Jatigedeid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record