Show simple item record

dc.contributor.advisorCarman, Odang
dc.contributor.advisorSoelistyowati, Dinar Tri
dc.contributor.authorHerjayanto, Muh
dc.date.accessioned2016-06-06T03:19:08Z
dc.date.available2016-06-06T03:19:08Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81014
dc.description.abstractIkan pelangi Iriatherina werneri adalah salah satu ikan hias air tawar yang tergolong keluarga Melanotaeniidae (Rainbowfishes) dan merupakan spesies tunggal dari genus Iriatherina. Secara morfologi memiliki dimorfisme seksual, yaitu ikan jantan memiliki warna dan bentuk sirip yang lebih indah dibandingkan betina sehingga harga ikan jantan lebih mahal. Umumnya harga ikan jantan di pasar lokal lebih mahal 30-50 kali lipat dibandingkan ikan betina, sedangkan di pasar internasional harga ikan jantan dapat mencapai 12-36 kali lipat dari harga di pasar lokal. Seperti umumnya keluarga ikan pelangi, I. werneri mampu memijah setiap hari sehingga sangat unik jika dibandingkan dengan spesies budidaya pada umumnya. Berdasarkan tingkah laku memijah dan potensi reproduksinya maka diperlukan manajemen induk dalam teknik pengembangbiakannya sehingga produksinya optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkah laku memijah, potensi reproduksi dan teknik pemijahan ikan pelangi. Kajian tingkah laku memijah meliputi pengamatan waktu pemijahan, tingkah laku induk memijah dan jumlah telur per jam pada hari pemijahan. Kajian potensi reproduksi meliputi jumlah telur dan larva umur lima hari setelah menetas selama 30 hari dan rata-rata telur dan larva per hari per ekor betina berdasarkan perbedaan pakan (buatan dan alami). Kajian optimasi teknik pemijahan meliputi jumlah telur selama 10 hari berdasarkan sistem pemijahan; jumlah telur, tingkat penetasan telur, tingkat kelangsungan hidup larva umur lima hari setelah menetas selama 30 hari pemijahan berdasarkan perbedaan rasio kelamin induk betina dan jantan (1 : 1, 2 : 1, 3 : 1) dan perbedaan ukuran induk betina (kecil, sedang, besar) dalam pemijahan. Hasil menunjukkan bahwa pemijahan ikan pelangi terjadi pada 13-15 jam sejak pemasangan induk yang diawali oleh gerakan ikan jantan membuka dan menutup sirip. Pemijahan secara massal berakhir 2 jam lebih cepat dibandingkan dengan pemijahan individual dan telur yang dikeluarkan lebih serempak pada pagi hari mencapai 94,92%. Ikan pelangi merupakan partial spawner yang mampu memijah setiap hari selama 30 hari. Potensi jumlah telur dan larva yang dihasilkan dapat ditingkatkan masing-masing sebanyak empat kali lipat dan 14 kali lipat ketika induk diberikan pakan alami. Teknik pemijahan ikan pelangi menggunakan sistem massal dengan rasio kelamin induk 3 : 1 (betina : jantan) dan menggunakan induk betina berukuran 26,98-35,76 mm menunjukkan optimal.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcFish breedingid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKajian Tingkah Laku Memijah, Potensi Reproduksi Ikan Betina Dan Optimasi Teknik Pemijahan Ikan Pelangi Iriatherina Werneriid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordIriatherina werneriid
dc.subject.keywordpotensi reproduksi ikan betinaid
dc.subject.keywordteknik pemijahanid
dc.subject.keywordtingkah laku memijahid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record