Show simple item record

dc.contributor.advisorNababan, Bisman
dc.contributor.advisorPanjaitan, James Parlindungan
dc.contributor.authorHakim, Muhammad Romdonul
dc.date.accessioned2016-06-06T03:18:16Z
dc.date.available2016-06-06T03:18:16Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81012
dc.description.abstractWaveform yang terbentuk dari pantulan sinyal satelit altimeter umumnya berbentuk ideal (Brown-waveform) di laut lepas dan menghasilkan estimasi tinggi paras laut (Sea Surface Height, SSH) yang akurat. Namun, di perairan pesisir ditemukan gangguan pantulan sinyal dari daratan dan kondisi permukaan laut yang relatif kasar akan menghasilkan waveform yang kompleks sehingga estimasi SSH menjadi kurang akurat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi estimasi SSH melalui analisis retracking waveform data satelit altimeter Jason-2 tahun 2012-2014 di Laut Jawa. Penelitian ini menggunakan data Sensor Geophysical Data Record type D (SGDR-D) dari satelit Jason-2 (cycle 129-239) dan data undulasi geoid global Earth Gravitational Model 2008 (EGM08). Analisis retracking waveform dilakukan dengan menggunakan beberapa metode retracker yang performanya diuji dengan menggunakan referensi undulasi geoid EGM08. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis retracking waveform berhasil meningkatkan akurasi estimasi SSH sekitar 29,7% di pesisir utara dan 56,4% di pesisir selatan dari jumlah non-Brown-waveform pada masing-masing daerah. Peningkatan perbaikan estimasi SSH terlihat lebih baik di daerah pesisir selatan karena memiliki garis pantai yang relatif lebih lurus dibandingkan di daerah pesisir utara yang lebih bergelombang. Diperoleh juga bahwa tidak ada satu metode retracker yang dominan untuk peningkatan akurasi estimasi SSH. Tetapi, threshold 10% retracker menghasilkan estimasi SSH yang lebih baik dibandingkan retracker lainnya dengan nilai IMP dominan pada tiga lintasan (051, 064, dan 127) berturut-turut sebesar 57,1%, 48,1%, dan 25,7%. Offset Center of Gravity (OCOG) retracker merupakan retracker terburuk untuk estimasi SSH di Laut Jawa. Profil SSH retracking lebih halus dan lebih menyerupai profil geoid dibandingkan dengan profil SSH on-board. Pola SLA retracking dan SLA on-board memiliki pola yang relatif sama khususnya di laut lepas dan memiliki sedikit perbedaan di daerah pesisir. Secara umum, pola SLA retracking dan pola SLA on-board dipengaruhi oleh pergerakan angin Muson dan umumnya nilai rata-rata SLA retracking lebih tinggi dibandingkan dengan SLA on-board. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa analisis retracking waveform dapat meningkatkan akurasi estimasi tinggi paras laut khususnya di daerah pesisir yang banyak mengalami gangguan dari kondisi laut dan daratan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEngineeringid
dc.subject.ddcWave farmid
dc.subject.ddc2015id
dc.titleAnalisis Retracking Waveform Satelit Jason-2 Di Laut Jawaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordEGM08id
dc.subject.keywordJason-2id
dc.subject.keywordretracking waveformid
dc.subject.keywordSSHid
dc.subject.keywordthreshold retrackerid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record