Peningkatan Produksi Telur Ikan Nilem (Osteochilus Hasselti) Sebagai Sumber Kaviar Melalui Kombinasi Oodev, Rgh Dan Minyak Ikan Pada Pakan
View/ Open
Date
2016Author
Fadhillah, Radhi
Sudrajat, Agus Oman
Suprayudi, Muhammad Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan nilem (Osteochilus hasselti) merupakan salah satu spesies ikan air
tawar asli Indonesia yang telurnya digemari masyarakat, karena memiliki cita rasa
yang lezat serta berpeluang dijadikan pengganti kaviar dari ikan sturgeon. Namun
saat ini, pemanfaatan telur ikan nilem untuk dijadikan kaviar masih belum
maksimal disebabkan produksi telur pada petani tambak masih tergolong rendah
dibanding di alam. Peningkatan kematangan gonad secara hormonal dan
pengkayaan nutrisi merupakan salah satu metode yang efektif dalam proses
peningkatan produksi dan kualitas telur. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan
bertujuan untuk mengevaluasi penambahan oodev dan rGH serta minyak ikan ke
dalam pakan agar dapat meningkatkan proses kematangan gonad dan kualitas
telur ikan nilem.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2015. Rancangan
yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan
dan 20 ekor ulangan individu. Ikan nilem yang digunakan berukuran 135±27,25 g
dipelihara dalam hapa berukuran 2×2×1m dengan kepadatan 20 ekor hapa-1.
Perlakuan yang digunakan yaitu OMiGH (Oodev+Minyak Ikan+rGH ); OMi:
(Oodev+Minyak Ikan); OGH: (Oodev+rGH); GHMi: (rGH+Minyak Ikan);
Kontrol: (Pakan Komersil). Dosis hormon yang digunakan yaitu Oodev 1 mL kg-1
ikan, rGH 0,1 mg kg-1 ikan dan dosis minyak ikan yaitu 30 g kg-1 pakan.
Pemeliharaan ikan dilakukan selama 42 hari. Pemberian pakan selama
pemeliharaan diberikan sebanyak tiga kali sehari pada pukul 07.00, 12.00 dan
17.00 WIB dengan feeding rate (FR) pakan sebesar 3% dari bobot biomassa ikan.
Parameter yang diamati yaitu profil estradiol-17β dalam darah, Hepatosomatic
Indeks (HSI), Gonadosomatic Indeks (GSI), pertambahan bobot (gonad-somatik),
diameter telur, fekunditas, proksimat telur, dan analisis asam lemak telur ikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penambahan hormon Oodev, rGH dan
minyak ikan (OMiGH) dapat mempercepat proses kematangan gonad ikan nilem
dengan ditandai meningkatnya konsentrasi estradiol-17β dalam darah pada hari
ke-28 sebesar 1,324 ng mL-1. Puncak peningkatan HSI pada setiap perlakuan
terjadi pada hari ke 28 kecuali pada kontrol masih mengalami peningkatan. Hasil
pengamatan GSI tertinggi pada hari ke 28 terdapat pada perlakuan OMiGH
sebesar 23,567% sedangkan pada hari ke 42 terdapat pada perlakuan OGH sebesar
25,309%. Hasil statistik menunjukkan bahwa penambahan hormon Oodev, rGH
dan minyak ikan ke dalam pakan berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot
ikan (P<0,05). Persentase bobot gonad tertinggi terdapat pada perlakuan OMiGH
sebesar 73,03% dari pertambahan bobot ikan sebesar 60,33 g ekor-1. Hasil uji
statistik pada hari ke 28 menunjukkan perlakuan OMiGH dapat mempengaruhi
ukuran diameter telur ikan nilem (P<0,05). Hasil pengamatan fekunditas tertinggi
pada hari ke 28 terdapat pada perlakuan OMiGH sebesar 290265 butir kg-1
sedangkan pada hari ke 42 nilai fekunditas tertinggi terdapat pada perlakuan OGH
sebesar 266517 butir kg-1.
Hasil pengamatan kualitas telur dari hasil proksimat menunjukkan bahwa
penambahan hormonal dan nutrisi pada pakan dapat meningkatkan protein telur
pada ikan nilem sampai hari ke 42 sebesar 32,07%. Hasil analisis asam lemak
juga menunjukkan bahwa melalui kombinasi hormon dan nutrisi ke dalam pakan
dapat meningkatkan nilai Monounsaturated Fatty Acids (MUFA) pada telur ikan
nilem sebesar 13,77%. Berdasarkan beberapa parameter di atas menunjukkan
bahwa kombinasi Oodev, rGH dan Minyak Ikan pada ikan nilem dapat
meningkatkan produksi dan kualitas telur ikan nilem serta berpeluang dijadikan
sumber kaviar.
Collections
- MT - Fisheries [3016]