Strategi Tata Kelola Pengembangan Ekowisata Di Taman Wisata Alam Kawah Ijen Provinsi Jawa Timur
View/ Open
Date
2016Author
Widiyanti, Handini
Soekmadi, Rinekso
Santoso, Nyoto
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembenahan tata kelola dalam pengelolaan kawasan Taman Wisata Alam
Kawah Ijen (TWAKI) sangat penting guna pelaksanaan pengembangan ekowisata.
Prinsip tata kelola pemerintahan yang baik menurut UNDP meliputi adanya
transparansi, berorientasi massa, responsifitas, akuntabilitas, keadilan, efektifitas,
efisiensi, partisipasi, visi strategis dan sesuai dengan aturan hukum. TWAKI di
bawah pengelolaan BBKSDA Jawa Timur, namun secara administrasi terletak di
dua kabupaten, yakni Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso. Hal ini
menyebabkan pengaruh, kepentingan, kebijakan, penyedia produk dan jasa wisata
masing-masing pemangku kepentingan (stakeholders) berbeda-beda.
Implementasi peranan dari masing-masing stakeholders belum terlihat nyata di
lapangan. Sinergi peranan dari semua stakeholders dan dukungan kebijakan serta
peraturan perundang-undangan sangat diperlukan dalam pengembangannya.
Tujuan utama penelitian ini adalah merumuskan strategi tata kelola dalam
pengembangan ekowisata di TWAKI. Pencapaian tujuan tersebut, dilakukan
dengan menganalisis stakeholders TWAKI, menganalisis isi peraturan yang
terkait dengan pengembangan ekowisata di TWAKI dengan merujuk pada
prinsip-prinsip tata kelola, dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
saat ini ada dalam institusi pengelola TWAKI.
Penelitian lapangan dilakukan mulai bulan Januari sampai Maret 2015.
Teknik pengambil contoh dilakukan secara purposive sampling, selanjutnya
dilakukan wawancara mendalam (indepth interview) terhadap informan sesuai
topik penelitian. Observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang
lokasi, keadaan kawasan, kegiatan-kegiatan yang dilakukan stakeholders terkait
pengembangan ekowisata di TWAKI. Data sekunder diperoleh dari instansi
terkait melalui penelusuran dokumen dan peraturan perundang-undangan. Analisis
stakeholders dilakukan dengan matriks kepentingan dan pengaruh stakeholders
terkait pengembangan ekowisata di TWAKI. Analisis kebijakan peraturan
dilakukan dengan mengidentifikasi peraturan perundang-undangan menggunakan
analisis isi yang merujuk pada prinsip-prinsip tata kelola. Rumusan strategi tata
kelola terkait pengembangan ekowisata di TWAKI digunakan analisis SWOT.
Hasil identifikasi stakeholders didapat bahwa pada posisi key player
adalah BBKSDA Jatim, Disbudpar Kab. Banyuwangi dan Disparporahub Kab.
Bondowoso. Stakeholders yang berada dalam kuadran subject adalah PT. Candi
Ngrimbi dan PT. Sura Parama Setia. Stakeholders yang termasuk dalam kuadran
crowd adalah LSM Hijau Madani, PVMBG, Baprowangi, Komunitas Transportasi
Lokal Transwisata Ijen, PHRI, HPI, ASITA, PTPN XII, Perhutani dan
masyarakat. Stakeholders yang ada dalam kuadran context setter adalah Bappeda
Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso. Hubungan antar stakeholders
teridentifikasi adanya hubungan komunikasi, kerja sama, dan koordinasi.
Kebijakan pengembangan ekowisata di TWAKI dapat dikatakan telah
memenuhi prinsip-prinsip tata kelola dalam implementasinya. Hasil analisis
menunjukkan bahwa kebijakan pengembangan ekowisata telah memenuhi delapan
prinsip (dari sembilan prinsip yang disyaratkan). Namun, hal itu tidak didukung
oleh kemampuan untuk menjalankannya, karena pemenuhan prinsip-prinsip tata
kelola pengembangan ekowisata di TWAKI tidak menjamin mendapatkan respon
yang baik dari para pemangku kepentingan atau subyek utama dalam menjalankan
kebijakan tersebut.
Strategi tata kelola yang didapat dari analisis SWOT adalah dengan
menerapkan strategi agresif yaitu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk
memanfaatkan peluang yang ada. Penerapan strategi tersebut antara lain
meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antar stakeholders,
memperkuat kapasitas pengelola, meningkatkan manfaat ekologis dan ekonomi
sesuai dengan prinsip-prinsip ekowisata serta pembentukan suatu forum
kolaboratif dalam pengembangan ekowisata di TWAKI yaitu Forum Tata Kelola
Pariwisata Kawah Ijen.
Gagasan pembentukan Forum Tata Kelola Pariwisata Kawah Ijen, perlu
mendapat perhatian, dukungan serta komitmen yang kuat dari Pemerintah dan
para pemangku kepentingan lainnya terhadap upaya pengembangan ke arah
ekowisata dan pelestarian keanekaragaman hayati di CA/TWAKI. Kebijakankebijakan
dan aspek-aspek hukum yang mendukung upaya pengembangan
ekowisata dan pembentukan struktur tata kelola di TWAKI perlu dirumuskan.