dc.description.abstract | Penapisan atas daun Zingiberaceae telah dilakukan sebagai inhibitor tirosinase dan antioksidan. Kadar total antosianin, klorofil, karotenoid, tanin, dan flavonoid ditentukan menggunakan metode spektroskopi. Metode penapisan antioksidan menggunakan 1,1-difenil-2-pikril hidrazil (DPPH) dan penapisan inhibitor tirosinase menggunakan substrat L-tirosina (monofenolase) dan L-DOPA (difenolase). Ekstrak metanol daun temulawak (Curcuma xanthorrhiza) lebih aktif sebagai antioksidan daripada ekstrak lainnya dengan nilai IC50 281.85 mg/L dan hubungannya dengan kadar tanin ialah 22.76%. Ekstrak etil asetat dari daun bangle hantu (Zingiber purpureum) memiliki aktivitas inhibisi monofenolase 82.86% dan hubungannya dengan kadar karotenoid ialah 52.02%. Ekstrak etil asetat daun temu putih (Curcuma zedoaria) memiliki aktivitas inhibisi difenolase 90.20% dan hubungannya dengan kadar flavonoid ialah 39%. Jadi, dari 10 daun spesies Zingiberaceae, temulawak lebih berpotensi sebagai antioksidan, sementara bangle hantu dan temu putih lebih berpotensi sebagai inhibitor tirosinase. | id |