dc.description.abstract | Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) atau limbah lignoselulosa dapat berperan sebagai penghasil etanol, namun proses delignifikasi perlu dilakukan untuk menurunkan kadar lignin yang terdapat di dalamnya dan memudahkan proses hidrolisis selulosa menjadi glukosa dalam proses panjang membentuk etanol. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk menguji efektifitas sinergisme delignifikasi secara biologis (menggunakan jamur pelapuk putih) dan kimia (asam sulfat). Pada proses delignifikasi ada tiga faktor yang diujikan, yaitu uji inokulum ( Omphalina sp dan TSI 2), dosis sorgum yang ditambahkan (0%, 0.1%, 0.5% dan 1%) serta dosis asam sulfat untuk delignifikasi kimiawi (5%, 10%, 15% dan 20%).Kadar lignin ditentukan dengan menggunakan metode Chesson (1981). Kadar lignin terendah dapat diperoleh melalui delignifikasi dengan Omphalinasp tanpa penambahan sorgum (0%) disertai penambahan asam sulfat 10%. Perlakuan ini dapat menurunkan kadar lignin hingga 13,7% dari kadar lignin kontrol. Nilai C/N rasio dapat diturunkan secara optimal melalui delignifikasi dengan Omphalina sp dengan penambahan sorgum 1% serta penambahan asam sulfat 15%. Perlakuan ini dapat menurunkan rasio C/N hingga 33,95. | id |