Show simple item record

dc.contributor.advisorCarman, Odang
dc.contributor.advisorSoelistyowati, Dinar Tri
dc.contributor.authorFirmansyah, Rodhi
dc.date.accessioned2016-05-19T06:14:52Z
dc.date.available2016-05-19T06:14:52Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80538
dc.description.abstractIkan Iriatherina werneri adalah salah satu kelompok ikan rainbow yang memiliki nilai komersil terutama pada individu jantan. Kebutuhan ikan jantan belum terpenuhi sebab pada populasi ikan I. werneri yang dihasilkan menunjukkan bahwa jumlah individu jantan hanya 20-25% dari jumlah total populasi, karena itu diperlukan alternatif untuk mendapatkan keturunan monoseks jantan. Produksi monoseks jantan dapat diperoleh dengan melakukan perkawinan ikan betina normal (XX) dengan ikan jantan super (YY) sehingga menghasilkan 100% ikan jantan. Produksi jantan super diperoleh dari hasil perkawinan antara jantan normal (XY) dengan betina fungsional yang berkromosom XY dan diperoleh melalui feminisasi menggunakan hormon estradiol-17β. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi optimum feminisasi ikan I. werneri menggunakan hormon estradiol 17β pada dosis dan lama perendaman yang berbeda. Penelitian ini dirancang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari faktor dosis hormon estradiol-17β 0, 200, 400 dan 600 μg/l dan faktor lama perendaman 6, 12 dan 18 jam masing-masing diulang 3 kali. Perendaman dilakukan pada embrio stadia bintik mata sebanyak 200 embrio per ulangan perlakuan menggunakan kantong plastik kemas ukuran 35 x 25 cm2 yang di dalamnya telah diisi 1 liter larutan hormon estradiol-17β sesuai dengan dosis perlakuan dan diisi oksigen. Kantong plastik tersebut ditempatkan di dalam akuarium yang berukuran 90 x 60 x 25 cm3 dengan tinggi air 20 cm. Setelah perendaman dilakukan selama 6, 12, dan 18 jam, kemudian larva dipelihara selama 70 hari. Tingkat penetasan (hatching rate) dihitung setelah semua embrio menetas (hari ke-7 setelah pemijahan) dan tingkat kelangsungan hidup (survival rate) pada umur 70 hari serta dilakukan pemeriksaan nisbah kelamin. Selanjutnya dilakukan uji progeny untuk mengevaluasi ikan betina fungsional (XY) melalui persilangan dengan ikan jantan (XY) yang diasumsikan akan menghasilkan keturunan berjenis kelamin jantan 75% melalui pemeriksaan nisbah kelamin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan estariol-17β dapat meningkatkan persentase ikan betina I. werneri 85,56-92,22% pada dosis 400 dan 600 μg/l selama 6 dan 12 jam (P<0,05). Lama perendaman 6 jam menghasilkan tingkat kelangsungan hidup ikan I. werneri yang terbaik yaitu 52,55-67,75% (P<0,05), sedangkan perbedaan dosis dan lama perendaman tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap tingkat penetasan ikan I. werneri (P≥0,05). Hasil uji progeny menunjukkan 40% induk betina hasil feminisasi diduga betina fungsional berjenis kelamin XY.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcOrnamental fishid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleFeminisasi Ikan Rainbow Iriatherina Werneri Dengan Hormon Estradiol-17βid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordFeminisasiid
dc.subject.keywordIriatherina werneriid
dc.subject.keywordestradiol-17βid
dc.subject.keyworduji progeniid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record