Show simple item record

dc.contributor.advisorBaga, Lukman Mohammad
dc.contributor.advisorSuwarsinah, Heny Kuswanti
dc.contributor.authorWidiyanti, Ni Made Nike Zeamita
dc.date.accessioned2016-05-19T04:50:52Z
dc.date.available2016-05-19T04:50:52Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80521
dc.description.abstractIndonesia mengalami peningkatan impor jagung pada tahun 2014 dari 3.255 menjadi 4 juta ton. Upaya meningkatkan produksi jagung untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional dilakukan dengan cara pengembangan jagung dengan memanfaatkan lahan pertanian yang berpotensi, seperti lahan kering. Kabupaten Lombok Timur Provinsi NTB merupakan sentra tanaman jagung dan 71.73 persen lahannya merupakan lahan kering. Salah satu keterbatasan petani pada lahan kering adalah ketersediaan air, pendidikan dan pendapatan yang rendah. Namun, keterbatasan tersebut tidak menghilangkan keinginan petani untuk mengadopsi inovasi benih jagung hibrida. Salah satu aspek yang ikut menentukan keberhasilan dalam menerapkan sebuah inovasi adalah motivasi. Motivasi petani merupakan salah satu aspek penting untuk dikaji, karena motivasi terkait pada tindakan yang dapat menentukan prestasi kerja petani dalam berusahatani. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis kinerja usahatani jagung dalam penerapan inovasi benih hibrida pada lahan kering di Kabupaten Lombok Timur, (2) menganalisis tingkat motivasi petani dalam penerapan inovasi benih hibrida pada lahan kering di Kabupaten Lombok Timur, dan (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani dalam penerapan inovasi benih hibrida pada lahan kering di Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2015 di Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. Jumlah petani hibrida 80 responden dan petani non-hibrida 20 responden. Analisis data menggunakan metode analisis usahatani, skala likert, uji beda (t-test dan chi-square), dan uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan antara produktivitas dan pendapatan petani hibrida dengan non-hibrida, dimana produktivitas dan pendapatan petani hibrida lebih tinggi dibandingkan dengan petani non-hibrida, namun untuk variabel harga tidak terdapat perbedaan antara kedua katagori petani. (2) Terdapat perbedaan tingkat motivasi petani early majority dan late majority, dimana motivasi late majority lebih tinggi dibandingkan dengan early majority. (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani dalam penerapan inovasi benih jagung hibrida yaitu pengalaman berusahatani, jumlah tanggungan keluarga, luas lahan garapan, sifat kosmopolit dan ketersediaan modal. Sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh yaitu umur, pendidikan, ketersediaan sarana dan prasarana serta intensitas penyuluhan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcPringgabaya-Lombokid
dc.titleKinerja Usahatani Dan Motivasi Petani Dalam Penerapan Inovasi Benih Jagung Hibrida Pada Lahan Kering Di Kabupaten Lombok Timur.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkinerja usahataniid
dc.subject.keywordjagung hibridaid
dc.subject.keywordmotivasiid
dc.subject.keywordinovasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record