Kinerja Usahatani Dan Motivasi Petani Dalam Penerapan Inovasi Benih Jagung Hibrida Pada Lahan Kering Di Kabupaten Lombok Timur.
View/ Open
Date
2016Author
Widiyanti, Ni Made Nike Zeamita
Baga, Lukman Mohammad
Suwarsinah, Heny Kuswanti
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia mengalami peningkatan impor jagung pada tahun 2014 dari 3.255
menjadi 4 juta ton. Upaya meningkatkan produksi jagung untuk memenuhi
kebutuhan pasar nasional dilakukan dengan cara pengembangan jagung dengan
memanfaatkan lahan pertanian yang berpotensi, seperti lahan kering. Kabupaten
Lombok Timur Provinsi NTB merupakan sentra tanaman jagung dan 71.73 persen
lahannya merupakan lahan kering. Salah satu keterbatasan petani pada lahan
kering adalah ketersediaan air, pendidikan dan pendapatan yang rendah. Namun,
keterbatasan tersebut tidak menghilangkan keinginan petani untuk mengadopsi
inovasi benih jagung hibrida. Salah satu aspek yang ikut menentukan keberhasilan
dalam menerapkan sebuah inovasi adalah motivasi. Motivasi petani merupakan
salah satu aspek penting untuk dikaji, karena motivasi terkait pada tindakan yang
dapat menentukan prestasi kerja petani dalam berusahatani.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis kinerja usahatani jagung
dalam penerapan inovasi benih hibrida pada lahan kering di Kabupaten Lombok
Timur, (2) menganalisis tingkat motivasi petani dalam penerapan inovasi benih
hibrida pada lahan kering di Kabupaten Lombok Timur, dan (3) menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani dalam penerapan inovasi benih
hibrida pada lahan kering di Kabupaten Lombok Timur.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2015 di Kecamatan
Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. Jumlah petani hibrida 80 responden dan
petani non-hibrida 20 responden. Analisis data menggunakan metode analisis
usahatani, skala likert, uji beda (t-test dan chi-square), dan uji korelasi rank
spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan antara
produktivitas dan pendapatan petani hibrida dengan non-hibrida, dimana
produktivitas dan pendapatan petani hibrida lebih tinggi dibandingkan dengan
petani non-hibrida, namun untuk variabel harga tidak terdapat perbedaan antara
kedua katagori petani. (2) Terdapat perbedaan tingkat motivasi petani early
majority dan late majority, dimana motivasi late majority lebih tinggi
dibandingkan dengan early majority. (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi petani dalam penerapan inovasi benih jagung hibrida yaitu pengalaman
berusahatani, jumlah tanggungan keluarga, luas lahan garapan, sifat kosmopolit
dan ketersediaan modal. Sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh yaitu
umur, pendidikan, ketersediaan sarana dan prasarana serta intensitas penyuluhan.
Collections
- MT - Economic and Management [2878]