Show simple item record

dc.contributor.advisorSutandi, Atang
dc.contributor.advisorAgusta, Ivanovich
dc.contributor.authorMaryadi
dc.date.accessioned2016-05-19T04:48:00Z
dc.date.available2016-05-19T04:48:00Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80506
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara penghasil lada nomor 2 (dua) di dunia setelah Vietnam. Lada merupakan salah satu komoditas unggulan yang mempunyai peran utama sebagai sumber devisa negara, sumber pendapatan petani, dan penciptaan lapangan kerja. Luas areal lada di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2013 mengalami penurunan rata-rata 1.38%. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan penghasil lada putih dan sudah memiliki sertifikat Indikasi Geografis (IG) untuk komoditi Lada Putih Bangka (Muntok White Pepper) dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Salah satu daerah penghasil lada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan serta memberikan solusi dalam rangka pengembangan perkebunan lada di Kabupaten Bangka Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) menentukan lokasi pengembangan perkebunan lada yang sesuai berdasarkan aspek geobiofisik; (2) menganalisis kelayakan usaha tani lada: (3) menganalisis marjin pemasaran dalam sistem pemasaran lada putih; (4) menganalisis kelembagaan usaha yang terlibat dalam pengembangan lada; dan (5) menyusun arahan pengembangan perkebunan lada yang ada di Kabupaten Bangka Tengah. Berdasarkan analisis kesesuaian lahan, Kabupaten Bangka Tengah hanya memiliki kelas kesesuaian lahan untuk tanaman lada untuk kelas lahan S2 dan S3. Luas lahan S2 adalah 143 925 ha dan S3 seluas 76 012 ha serta N seluas 553 ha. Kecamatan yang memiliki kelas lahan S2 terluas adalah Kecamatan Sungai Selan kemudian Kecamatan Simpang Katis. Hasil dari analisis marjin pemasaran dari 3 rantai pemasaran lada di Kabupaten Bangka Tengah yaitu rantai pemasaran I (petani – pedagang pengumpul tingkat desa – pedagang pengumpul tingkat kecamatan – eksportir), rantai pemasaran II (petani – pedagang pengumpul tingkat kecamatan – eksportir), dan rantai pemasaran III (petani – eksportir) diketahui bahwa marjin pemasaran terkecil terdapat pada rantai pemasaran III dan hal ini menunjukkan bahwa rantai pemasaran III lebih menguntungkan bagi petani lada. Luas arahan pengembangan lada di Kabupaten Bangka Tengah adalah 28 152 ha. Dari luasan tersebut, 18 123 ha berada di Kecamatan Sungai Selan. Dengan demikian, maka Kecamatan Sungai Selan menjadi lokasi arahan prioritas utama untuk pengembangan lada.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcCountry planningid
dc.subject.ddcRegional developmentid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBangka Belitungid
dc.titleAnalisis Usaha Tani Lada Dan Arahan Pengembangannya Di Kabupaten Bangka Tengahid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordarahan pengembanganid
dc.subject.keywordladaid
dc.subject.keywordmarjin pemasaranid
dc.subject.keywordkesesuaian lahanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record