dc.description.abstract | Indonesia merupakan negara penghasil lada nomor 2 (dua) di dunia setelah
Vietnam. Lada merupakan salah satu komoditas unggulan yang mempunyai peran
utama sebagai sumber devisa negara, sumber pendapatan petani, dan penciptaan
lapangan kerja. Luas areal lada di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2013
mengalami penurunan rata-rata 1.38%. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
merupakan penghasil lada putih dan sudah memiliki sertifikat Indikasi Geografis
(IG) untuk komoditi Lada Putih Bangka (Muntok White Pepper) dari Kementerian
Hukum dan HAM Republik Indonesia. Salah satu daerah penghasil lada di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah Kabupaten Bangka Tengah.
Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan serta memberikan
solusi dalam rangka pengembangan perkebunan lada di Kabupaten Bangka
Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) menentukan lokasi pengembangan
perkebunan lada yang sesuai berdasarkan aspek geobiofisik; (2) menganalisis
kelayakan usaha tani lada: (3) menganalisis marjin pemasaran dalam sistem
pemasaran lada putih; (4) menganalisis kelembagaan usaha yang terlibat dalam
pengembangan lada; dan (5) menyusun arahan pengembangan perkebunan lada
yang ada di Kabupaten Bangka Tengah.
Berdasarkan analisis kesesuaian lahan, Kabupaten Bangka Tengah hanya
memiliki kelas kesesuaian lahan untuk tanaman lada untuk kelas lahan S2 dan S3.
Luas lahan S2 adalah 143 925 ha dan S3 seluas 76 012 ha serta N seluas 553 ha.
Kecamatan yang memiliki kelas lahan S2 terluas adalah Kecamatan Sungai Selan
kemudian Kecamatan Simpang Katis. Hasil dari analisis marjin pemasaran dari 3
rantai pemasaran lada di Kabupaten Bangka Tengah yaitu rantai pemasaran I
(petani – pedagang pengumpul tingkat desa – pedagang pengumpul tingkat
kecamatan – eksportir), rantai pemasaran II (petani – pedagang pengumpul tingkat
kecamatan – eksportir), dan rantai pemasaran III (petani – eksportir) diketahui
bahwa marjin pemasaran terkecil terdapat pada rantai pemasaran III dan hal ini
menunjukkan bahwa rantai pemasaran III lebih menguntungkan bagi petani lada.
Luas arahan pengembangan lada di Kabupaten Bangka Tengah adalah 28 152 ha.
Dari luasan tersebut, 18 123 ha berada di Kecamatan Sungai Selan. Dengan
demikian, maka Kecamatan Sungai Selan menjadi lokasi arahan prioritas utama
untuk pengembangan lada. | id |