Tingkat Partisipasi Ibu Rumah Tangga Dalam Kelompok Peduli Lingkungan Di Sub Das Cikapundung Jawa Barat
View/ Open
Date
2016Author
Ankesa, Helnafri
Amanah, Siti
Asngari, Pang S.
Metadata
Show full item recordAbstract
Penurunan kualitas Sub DAS Cikapundung disebabkan oleh berbagai faktor,
salah satunya perilaku membuang sampah yang tidak pada tempatnya oleh warga
sekitar. Kesadaran masyarakat terhadap peduli lingkungan sangat penting demi
kelangsungan Sub DAS Cikapundung. Isu lingkungan Cikapundung mengundang
perempuan untuk ikut berpartisipasi dalam bentuk gerakan kelompok.
Pembentukan kelompok menjadi modal yang perlu dikembangkan untuk
meningkatkan keaktifan partisipasi ibu rumah tangga.
Sub DAS Cikapundung mengalir dari Kabupaten Bandung Barat bermuara
di sungai Citarum. Tiga bagian aliran Sub DAS Cikapundung yaitu bagian hulu
Desa Sunten Jaya Kabupaten Bandung Barat, bagian tengan Kelurahan Lebak
Siliwangi Kota Bandung, dan bagian hilir di Desa Dayeuh Kolot Kabupaten
Bandung. Kelompok perempuan peduli lingkungan sudah ada di masing-masing
bagian Sub DAS Cikapundung. Penelitian ini berupaya menjawab pertanyaan
tentang tingkat partisipasi ibu rumah tangga kelompok peduli lingkungan di Sub
DAS Cikapundung. Adapun tujuan penelitian ini meliputi hal berikut: (1)
menganalisis faktor pendorong ibu rumah tangga ikut terlibat dalam kelompok
peduli lingkungan, (2) menganalisis karakteristik masing-masing kelompok dan,
(3) menganalisis keberlanjutan inisiatif perempuan dalam bentuk kelompok peduli
lingkungan.
Responden penelitian adalah seluruh anggota kelompok peduli lingkungan
dan ibu rumah tangga non anggota kelompok dipilih secara acak (106 orang) di
tiga wilayah penelitian. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret hingga
April 2015. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang terdiri dari 45
pertanyaan dan atau 10 pernyataan meliputi variabel profil ibu rumah tangga
responden seperti umur, pendidikan formal, frekuensi pendidikan non formal,
tingkat pendapatan dan pengetahuan ibu rumah tangga tentang sampah. Variabel
penelitian juga mencakup tingkat dukungan keluarga, tingkat kedinamisan
kelompok, tingkat dukungan tokoh masyarakat dan program penyuluhan serta
persepsi ibu rumah tangga terhadap pengelolaan sampah. Pengolahan data
dilakukan secara deskriptif kualitatif, dan untuk mengkaji faktor-faktor yang
berkorelasi dengan tingkat partisipasi ibu rumah tangga digunakan analisis
korelasi rank Spearman.
Unsur yang menentukan partisipasi individu itu menurut Slamet (2013) ada
tiga yaitu kemauan, kemampuan dan kesempatan untuk berpartisipasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) partisipasi ibu rumah tangga dalam kegiatan
peduli lingkungan tergolong pada kategori sedang yaitu sebesar 54,66% dengan
kemauan dan kemampuan ibu rumah tangga sebagai faktor pendorong. Sebagian
ibu rumah tangga tidak memiliki kesempatan yang sama dengan ibu-ibu rumah
tangga lain untuk berpartisipasi dalam kelompok peduli lingkungan. Faktor yang
berhubungan positif sangat nyata dengan tingkat partisipasi ibu rumah tangga
kelompok peduli lingkungan adalah tingkat pengetahuan, struktur kelompok,
interaksi kelompok, bantuan fasilitas, sosialisasi dari tokoh masyarakat dan
program penyuluhan, sedangkan umur merupakan faktor yang berhubungan
negatif sangat nyata dengan tingkat partisipasi yaitu dengan nilai koefisien
korelasi -0,269. Faktor yang berhubungan positif nyata dengan tingkat partisipasi
adalah tingkat pendidikan formal dan tingkat dukungan keluarga. (2) karakteristik
setiap kelompok berbeda sesuai dengan cara penanganan sampah di setiap daerah.
Kelompok di daerah hulu Sub DAS Cikapundung cara penanganan sampah
dengan mendaur ulang sampah, kelompok di daerah tengah penanganan sampah
dengan cara mengumpulkan sampah dan di tabung di Bank sampah, sedangkan di
daerah hilir melakukan penggabungkan kedua cara penanganan sampah tersebut.
(3) keberlanjutan setiap kelompok dipengaruhi oleh tingkat partisipasi ibu rumah
tangga terhadap kegiatan peduli lingkungan. Tingkat partisipasi ibu rumah tangga
dipengaruhi oleh tingkat kerusakan dan bencana masing-masing daerah. Semakin
tinggi tingkat kerusakan dan bencana suatu daerah maka semakin tinggi pula
tingkat partisipasi ibu rumah tangga dalam kelompok peduli lingkungan, sehingga
semakin besar keberlanjutan kelompok perempuan akan dikembangkan.
Collections
- MT - Human Ecology [2243]