Pemanfaatan Rumput Vetiver (Chrysopogon Zizanioides, L.) Dalam Proses Remediasi Logam Berat Kadmium (Cd) Dan Tembaga (Cu)
View/ Open
Date
2016Author
Aryani, Desy
Effendi, Hefni
Pratiwi, Niken Tunjung Murti
Metadata
Show full item recordAbstract
Pencemaran air yang disebabkan oleh kegiatan industri yang menggunakan logam berat baik sebagai bahan baku, bahan tambahan maupun katalis, saat ini menjadi masalah serius di lingkungan. Kadar logam berat tertentu di perairan dibutuhkan dalam proses metabolisme, namun peningkatan kadar logam berat secara terus menerus dapat berubah menjadi racun bagi organisme melalui bioakumulasi dan biomagnifikasi serta dapat membahayakan kesehatan manusia. Salah satu logam berat yang banyak ditemukan di lingkungan perairan adalah kadmium (Cd) dan tembaga (Cu). Teknik yang dapat diaplikasikan dalam pengelolaan limbah logam yaitu dengan fitoremediasi. Salah satu tanaman yang dapat mengakumulasi logam berat adalah rumput vetiver (Chrysopogon zizanioides (L.). Tanaman ini memiliki sistem perakaran yang kuat, tumbuh pada berbagai kondisi iklim yang ekstrim, dan banyak digunakan dalam mengatasi pencemaran lingkungan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas C. zizanioides (L.) dalam penurunan logam berat Cd dan Cu secara hidroponik serta mengkaji dampak yang ditimbulkan dari perbedaan logam berat Cd dan Cu terhadap karakteristik struktur organ akar dan daun C. zizanioides (L.). Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Mei 2015 di Laboratorium Pusat Pengkajian Lingkungan Hidup (PPLH) IPB. Penelitian terdiri dari tiga percobaan dengan tiga ulangan, yaitu C. zizanioides (L.) tanpa kehadiran logam Cd dan Cu sebagai kontrol, C. zizanioides (L.) dengan kehadiran logam Cd (Cd1, Cd2.5, Cd5), dan C. zizanioides (L.) dengan kehadiran logam Cu (Cu2.5, Cu5, Cu7.5).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi limbah logam berat Cd dan Cu di air menurun seiring meningkatnya waktu pemaparan selama periode pengamatan untuk seluruh konsentrasi. Konsentrasi di air untuk logam Cd (Cd1, Cd2.5, Cd5) pada awal pengamatan secara berturut-turut yaitu (1,007; 2,499; 5,008) mg L-1 menjadi (0,589; 1,311; 2,419) mg L-1, sedangkan, konsentrasi Cu (Cu2.5, Cu5, Cu7.5) di awal secara berturut-turut yaitu (2,501; 4,991; 7,467) mg L-1 menjadi (1,171; 1,852; 2,345) mg L-1. Total akumulasi logam baik Cd maupun Cu oleh C. zizanioides (L.) untuk masing-masing perlakuan menunjukkan akumulasi logam di akar lebih tinggi dibandingkan di daun. Berdasarkan hasil perhitungan BCF, diperoleh nilai berkisar 0,83 – 2,51. Nilai BCF paling tinggi untuk logam Cd, yaitu 2,51 (Cd2.5), sedangkan Cu yaitu 1,74 (Cu5). Nilai TF dari semua konsentrasi kedua logam yaitu kurang dari 1 yang berkisar antara 0,01-0,07. Removal efficiency rata-rata untuk C. zizanioides (L.) adalah 37.64% (Cd1), 48.46% (Cd2.5) dan 48.84% (Cd5), serta 32.55% (Cu2.5), 54.68% (Cu5), dan 52.59% (Cu7.5).
C. zizanioides (L.)efektif menghapus logam Cd dan Cu dalam waktu 4 minggu. Pertumbuhan rata-rata C. zizanioides (L.) lebih baik pada perlakuan Cu dibandingkan Cd.
Collections
- MT - Fisheries [3011]